Anggota MPR RI sebut persatuan dan kerukunan bangsa Indonesia sedang diuji
Senin, 7 Desember 2020 16:07 WIB
Anggota DPR/MPR RI SIti Mukaromah saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Lapangan Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (7/12/2020). ANTARA/HO-Tim Siti Mukaromah
Banyumas (ANTARA) - Anggota DPR/MPR RI Siti Mukaromah mengatakan persatuan dan kerukunan bangsa Indonesia sedang diuji sehingga masyarakat diharapkan untuk tidak mudah terprovokasi oleh berbagai isu yang muncul dalam beberapa waktu terakhir.
"Persatuan dan kerukunan kita saat ini sedang diuji. Oleh karena itu, jangan mudah terprovokasi oleh berbagai isu pemecah belah persatuan," kata Siti Mukaromah di Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Erma --panggilan akrab Siti Mukaromah-- mengatakan hal itu saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang diikuti sukarelawan tanggap bencana Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Anggota DPR ajak masyarakat bangkit dari bencana
Kegiatan yang dihadiri pejabat struktural DPC PKB Kabupaten Banyumas dan Satgas COVID-19 DPC PKB Banyumas itu juga diisi dengan Apel Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dan Apel Satgas COVID-19 DPC PKB Kabupaten Banyumas.
Lebih lanjut, Erma mengatakan pada akhir tahun 2020, bangsa Indonesia khususnya warga Kabupaten Banyumas sedang mengalami banyak musibah.
Selain pandemi COVID-19, kata dia, musibah lainnya berupa berbagai bencana alam akibat tingginya curah hujan dan buruknya kondisi alam di sekitar daerah aliran sungai.
"Kondisi ini jangan sampai menjadi dasar perpecahan di masyarakat karena saling menyalahkan antara masyarakat di hulu maupun di hilir sungai," katanya.
Menurut dia, berbagai bencana yang terjadi itu justru seharusnya dijadikan sebagai momentum untuk menjaga serta meningkatkan gotong royong dan saling peduli terhadap seluruh warga yang terdampak langsung maupun tidak langsung.
Ia mengatakan bantuan apa pun yang diperlukan oleh korban bencana maupun warga yang terdampak bencana harus didata dan segera dikomunikasikan dengan para pihak untuk dicarikan solusinya.
"Posko Jaga COVID-19, Posko Banjir, maupun posko bencana alam lainnya harus kita ketahui datanya 'by phone'," katanya.
Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan itu digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat guna menghindari terjadinya penularan COVID-19.
Baca juga: Kurangi korban terdampak, legislator minta mitigasi bencana ditingkatkan sesuai prokes
Baca juga: Siti Mukaromah: 4 Pilar Kebangsaan harus terpatri dalam kehidupan
"Persatuan dan kerukunan kita saat ini sedang diuji. Oleh karena itu, jangan mudah terprovokasi oleh berbagai isu pemecah belah persatuan," kata Siti Mukaromah di Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Erma --panggilan akrab Siti Mukaromah-- mengatakan hal itu saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang diikuti sukarelawan tanggap bencana Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Anggota DPR ajak masyarakat bangkit dari bencana
Kegiatan yang dihadiri pejabat struktural DPC PKB Kabupaten Banyumas dan Satgas COVID-19 DPC PKB Banyumas itu juga diisi dengan Apel Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dan Apel Satgas COVID-19 DPC PKB Kabupaten Banyumas.
Lebih lanjut, Erma mengatakan pada akhir tahun 2020, bangsa Indonesia khususnya warga Kabupaten Banyumas sedang mengalami banyak musibah.
Selain pandemi COVID-19, kata dia, musibah lainnya berupa berbagai bencana alam akibat tingginya curah hujan dan buruknya kondisi alam di sekitar daerah aliran sungai.
"Kondisi ini jangan sampai menjadi dasar perpecahan di masyarakat karena saling menyalahkan antara masyarakat di hulu maupun di hilir sungai," katanya.
Menurut dia, berbagai bencana yang terjadi itu justru seharusnya dijadikan sebagai momentum untuk menjaga serta meningkatkan gotong royong dan saling peduli terhadap seluruh warga yang terdampak langsung maupun tidak langsung.
Ia mengatakan bantuan apa pun yang diperlukan oleh korban bencana maupun warga yang terdampak bencana harus didata dan segera dikomunikasikan dengan para pihak untuk dicarikan solusinya.
"Posko Jaga COVID-19, Posko Banjir, maupun posko bencana alam lainnya harus kita ketahui datanya 'by phone'," katanya.
Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan itu digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat guna menghindari terjadinya penularan COVID-19.
Baca juga: Kurangi korban terdampak, legislator minta mitigasi bencana ditingkatkan sesuai prokes
Baca juga: Siti Mukaromah: 4 Pilar Kebangsaan harus terpatri dalam kehidupan
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY per Oktober 2024 salurkan klaim Rp5,4 triliun
14 November 2024 9:03 WIB
Implementasi K3 berkelanjutan, PLN Icon Plus borong 4 Penghargaan di IQSA 2024
15 October 2024 15:46 WIB