Logo Header Antaranews Jateng

Kilang Cilacap perkuat budaya keselamatan kerja melalui Safety Leadership Program 4.0

Sabtu, 12 April 2025 20:06 WIB
Image Print
Ketua Safety Leadership Program (SLP) 4.0 Kilang Cilacap Sjahru Sjahkbani memaparkan materi SLP 4.0 bagi di hadapan para pekerja Kilang Cilacap. ANTARA/HO-Kilang Cilacap
Dengan penerapan program SLP ini, diharapkan menyentuh hati seluruh pekerja

Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap menunjukkan komitmen terhadap budaya keselamatan kerja dengan mengimplementasikan Safety Leadership Program (SLP) 4.0. 

Program tersebut merupakan transformasi budaya keselamatan perusahaan yang mengedepankan pendekatan nilai dan keyakinan sebagai pondasi utama.

SLP 4.0 tidak hanya fokus pada aturan dan prosedur, juga penguatan budaya dan perilaku keselamatan yang dimulai dari hati. 

Tujuan utama SLP 4.0 menciptakan budaya keselamatan yang generatif, ditandai setiap individu merasa bertanggung jawab dan memiliki andil dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Ketua SLP Kilang Cilacap Sjahru Sjahkbani mengatakan penerapan SLP 4.0 di RU IV Cilacap dilakukan secara menyeluruh dari level pimpinan, manajemen hingga pekerja. 

"Dengan penerapan program SLP ini, diharapkan menyentuh hati seluruh pekerja sehingga memunculkan kedekatan dan keterbukaan antara tim manajemen dan semua pekerja," katanya.

Kilang Cilacap melakukan sosialisasi SLP 4.0 bersamaan Management Walkthrough (MWT) rutin mingguan yang diawali dari Head Office (HO) RU IV Cilacap, dilanjutkan menuju control room. Tim manajemen dan peserta dapat melihat langsung implementasi nilai-nilai keselamatan di lapangan.

Selain program utama, SLP 4.0 juga didukung oleh inisiatif Kilang Cilacap yang unik dan relevan dengan kearifan lokal Cilacap. Terdapat empat inisiatif program yang diterapkan sebagai nyata komitmen peduli keselamatan kerja dan keterbukaan antar sesama pekerja.

Salah satunya adalah Fit to Work, yakni pengecekan kesiapan fisik dan mental pekerja sebelum beraktivitas untuk memastikan semua pekerja dalam kondisi prima. 

Baca juga: Kilang Cilacap kerahkan dua bus dukung Program Balik Rantau Gratis 2025

Program lain yang menarik perhatian adalah "Hi Five Lur (call name and shake hand)", sebuah gerakan salam lima jari dan saling mengenal nama antar-rekan kerja sebagai simbol kepedulian dan pengingat akan komitmen keselamatan.

Selanjutnya ada pula program "Priwe Kabare" yang menjadi jargon lokal dan mengandung makna mendalam untuk menanyakan kondisi secara personal sebagai bentuk perhatian terhadap sesama pekerja. 

"Dengan komunikasi yang hangat dan humanis, harapannya program-program ini bisa menciptakan ikatan yang lebih kuat antarpekerja," kata Sjahru.

Terakhir adalah program "Nogo Limo" menjadi ikon keselamatan khas RU IV Cilacap yang menggambarkan lima pilar budaya keselamatan yang harus dijaga bersama.

Sjahru kembali menjelaskan SLP 4.0 bukan hanya program jangka pendek, melainkan sebuah perjalanan budaya menuju zero incident yang berkelanjutan. 

"Melalui SLP 4.0 ini, kami ingin membangun budaya safety yang bukan hanya ditaati tapi juga diyakini dan dirasakan secara emosional oleh seluruh pekerja," katanya.

Dengan pendekatan yang menyentuh sisi kemanusiaan, serta pelibatan aktif seluruh elemen organisasi, Kilang Cilacap siap menjadi role model dalam menciptakan budaya keselamatan kerja yang kuat, unik dan berkelanjutan di lingkungan industri migas. 

"Karena budaya keselamatan terbaik adalah yang tumbuh dari dalam diri," kata Sjahru.

Baca juga: Kilang Cilacap kerahkan dua bus dukung Program Balik Rantau Gratis 2025
Baca juga: Kilang Cilacap tingkatkan kapasitas Gapoktan Kalijaran melalui studi banding
Baca juga: Awali hari pertama kerja pascalibur-cuti lebaran, Kilang Cilacap gelar halalbihalal



Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025