Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat untuk mendoakan dan berempati kepada tenaga kesehatan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang menjadi korban COVID-19.

"Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' diharapkan jadi momen masyarakat untuk mengheningkan cipta bagi korban COVID-19," katanya di Semarang, Kamis.

Ganjar menyebut 'Gerakan Jateng di Rumah Saja' sebenarnya sudah digaungkan sejak awal pandemi COVID-19 dan tidak mendadak.

"Tidak mendadak, cerita di rumah saja ini sudah sejak awal pandemi, sekarang kita ingatkan lagi sekaligus sebagai wujud empati kita pada tenaga medis, tukang gali kubur," ujarnya.

Baca juga: Ganjar persilakan kepala daerah atur pasar sesuai kearifan lokal

Menurut dia, pengorbanan masyarakat dengan tetap di rumah selama dua hari melalui Gerakan Jateng di Rumah Saja juga dapat digunakan sebagai momen mengheningkan cipta, terutama untuk membayangkan perasaan dari keluarga dari penderita COVID-19 yang meninggal dunia.

"Mereka gak bisa memandikan bahkan melihat keluarganya yang meninggal (karena COVID-19, red) itu lho, maka yuk kita hanya berkorban dua hari saja kok, kita bantu para nakes itu untuk bisa barangkali sedikit saja bernafas," katanya.

Seperti diwartakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh masyarakat Jateng untuk tetap di rumah selama dua hari dan melalui Gerakan Jateng di Rumah Saja diharapkan dapat mengurangi kerumunan serta angka positif COVID-19.

Gerakan Jateng di Rumah Saja itu bakal digelar pada 6-7 Februari 2021 berdasarkan Surat Edaran Nomor 443.5/0001933 tentang peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa Tengah itu. (LHP)

Baca juga: Ganjar: NU punya peran penting jaga NKRI
Baca juga: Ganjar dorong percepatan vaksinasi tenaga kesehatan