Petenis berusia 19 tahun asal Polandia itu terlalu kuat bagi lawannya yang berasal dari Swiss, memenangi pertandingan 6-3, 6-2 dalam 81 menit untuk mencapai final ketiga dalam kariernya.
Swiatek, unggulan kelima dalam turnamen tersebut, mengatakan ia merasa nyaman berada di lapangan Adelaide.
"Saya merasa sempurna di lapangan," katanya seperti dikutip AFP. "Saya merasa sangat solid dan itu yang paling penting bagi saya karena saya menikmati segalanya.
"Saya berharap besok saya juga bermain bagus."
Baca juga: Pandemi buat Swiatek tak dimabuk kesuksesan French Open
Baca juga: Halep balas kekalahan dari Swiatek di Melbourne
Swiatek menyeruak menjadi perhatian tahun lalu ketika ia juara di Roland Garros, mengalahkan peringkat enam dunia saat itu Sofia Kenin pada final.
Ia memasuki Adelaide International dengan peringkat tertinggi dalam kariernya, ranking 18 di dunia, namun akan meningkat ke 16 setelah keberhasilannya mencapai final, dan bisa mencapai ranking 15 jika ia menang melawan unggulan kedua Belinda Bencic atau petenis berusia 16 tahun Coco Gauff.
Swiatek selalu terlihat lebih saat melawan Teichmann, yang tampak kelelahan setelah memenangi laga perempat final yang berlangsung marathon selama tiga jam, Kamis.
Ia mematahkan servis Teichmann sekali pada set pertama dan dua kali pada set kedua untuk meraih kemenangan yang mengesankan.
Baca juga: Nadal mundur dari turnamen ATP di Rotterdam karena masalah punggung
Baca juga: Simona Halep mundur dari Qatar Open
Baca juga: Barty ragu untuk kembali bertanding rutin karena pandemi