Kudus (ANTARA) -
Stok darah yang dimiliki Palang Merah Indonesia Cabang Kudus, Jawa Tengah, untuk saat ini mulai menipis, menyusul banyaknya permintaan darah dari sejumlah rumah sakit dari beberapa daerah, sedangkan pendonornya sangat terbatas.
 
"Total stok darah yang ada saat ini hanya 71 kantong darah dari golongan darah A dan O, sedangkan golongan darah B dan AB kosong," kata Kepala Kendali Mutu Unit Donor Darah (UDD) PMI Cabang Kudus Anna Thesia di Kudus, Kamis.
 
Dari jumlah sebanyak itu, meliputi golongan darah A sebanyak 21 kantong untuk darah lengkap dan satu kantong darah trombosit, sedangkan golongan darah A tersedia agak banyak ada 45 kantong darah lengkap dan empat kantong darah trombosit.

Baca juga: Semen Gresik sumbang 108 kantung darah ke PMI
 
Minimnya stok darah, disebabkan karena banyak relawan yang disuntik vaksin COVID-19, sehingga tidak bisa diambil darahnya.
 
Untuk bisa menyumbangkan darahnya, maka relawan yang pernah disuntik vaksin COVID-19 harus menunggu selama enam pekan baru bisa diambil darahnya.
 
Sementara warga Kudus yang menjalani vaksin hingga kini sudah cukup banyak, belum termasuk rencana vaksinasi untuk kalangan pekerja di lingkungan pabrik besar.
 
"Kami sudah berupaya melakukan pendekatan ke berbagai perusahaan karena dalam pengambilan darahnya tetap mematuhi protokol kesehatan. Meskipun demikian, hasilnya juga kurang maksimal karena donor yang kami dapatkan hanya berkisar 20-an kantong," ujarnya.
 
Jumlah tersebut tentunya berbeda dengan masa sebelum pandemi, sekali datang ke perusahaan hasilnya bisa cukup banyak karena banyak kalangan pekerja yang sudah menjadi relawan untuk berdonor. Sedangkan untuk menjaring pendonor di tempat-tempat umum juga demikian hasilnya belum maksimal karena yang diperoleh biasanya hanya 10-an kantong.
 
Dalam rangka menambah keandalan stok darah, PMI Kudus sudah mengagendakan kegiatan donor keliling mulai dari Alun-alun Kudus hari ini (4/3) pada sore hari, kemudian Jumat (5/3) ada agenda donor darah di Ngaringan Klumpit, kemudian rumah inspirasi Musthofa, dan Sabtu (6/3) di Perusahaan Enggal Subur pada pagi hari, sedangkan sore hari kembali ke Alun-alun Kudus untuk menjaring masyarakat yang bersedia donor.
 
Permasalahan minimnya stok darah, informasinya tidak hanya dialami PMI Kabupaten Kudus, melainkan hampir merata di berbagai daerah.
 
Minimnya stok darah, maka permintaan juga disesuaikan. Bagi pasien yang membutuhkan darah golongan AB dan B, maka harus mencari pendonor sendiri karena PMI Kudus masih kehabisan stok. 

Baca juga: 41 warga Kota Magelang menerima piagam Donor Darah Sukarela