Semarang (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang mempercepat realisasi rencana ekspor hasil perikanan melalui jalur udara untuk mempercepat pengiriman.

"Arahan dari Pak Gubernur, kami akan lakukan upaya percepatan ekspor melalui udara dengan menggunakan sistem direct call," kata Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana di Semarang, Rabu.

Dengan sistem direct call, produk perikanan dan kelautan yang diekspor melalui jalur udara bisa langsung tiba di negara tujuan tanpa harus singgah dahulu di negara lain.

Baca juga: BKIPM pastikan kematian ikan di Waduk Kedungombo karena "upwelling"

Terkait dengan hal itu, Gatot mengaku telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan yang memiliki rute penerbangan sama dengan negara tujuan ekspor.

"Rencananya layanan ekspor komoditas perikanan melalui jalur udara akan dilakukan ke negara tujuan Singapura dan Jepang," ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Gatot usai Pelepasan Ekspor Produk Perikanan Jawa Tengah dengan tema "Indonesia Satu Ekspor" dan peluncuran Bulan Mutu Karantina Tahun 2021 di Kantor BKIPM Semarang.
 
Pada periode pengiriman mulai 12 hingga 17 April 2021, Provinsi Jateng mengekspor sebanyak 584 ton produk perikanan laut senilai Rp52 miliar ke berbagai negara tujuan seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Thailand, Vietnam, dan Singapura.

Volume ekspor produk perikanan asal Jateng ke negara tujuan pada Triwulan Pertama periode Januari-Maret 2021 mencapai 10.006 ton dengan nilai Rp742 miliar.

Capaian tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada 2020 yakni volume ekspor 14.530 ton atau senilai Rp774 miliar.

Baca juga: Ekspor perikanan Jateng meningkat