Ahli epidemiologi sebut PPKM mikro perlu diperkuat cegah lonjakan COVID-19
Selasa, 15 Juni 2021 20:40 WIB
Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo. ANTARA/HO-Dok. pribadi
Purwokerto (ANTARA) - Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo mengingatkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro perlu diperkuat guna mencegah lonjakan COVID-19.
"Penguatan PPKM mikro mendesak dilakukan untuk mencegah lonjakan COVID-19 mengingat dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus di sejumlah daerah," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Dia menjelaskan bahwa menurut data secara nasional, pada saat ini terdapat peningkatan kasus baru dan kasus aktif di beberapa provinsi.
"Untuk antisipasi lonjakan kasus, terlebih lagi pada saat ini terdapat kasus varian baru yakni varian Delta atau B1617.2, seperti contohnya di wilayah Kudus, Jawa Tengah, maka upaya antisipasi harus terus diperkuat," katanya.
Tujuannya, kata dia, agar kasus varian baru COVID-19 tersebut tidak menyebar ke kabupaten/kota lain yang ada di sekitarnya.
"Karena itulah maka menjadi sangat mendesak untuk memperkuat PPKM skala mikro guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19," katanya.
Baca juga: Kemenkes sebut 145 kasus varian ganas COVID-19 menyebar di Indonesia
Selain itu, kata dia, sosialisasi agar masyarakat terus meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan juga harus terus dilakukan.
"Tujuannya agar masyarakat terus meningkatkan kedisiplinan prokes, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Bahkan jika perlu dapat mempergunakan masker ganda yakni masker medis di sisi dalam dan masker kain di sisi luar," katanya.
Sementara itu, dia juga mengingatkan agar operasi tertib masker dan penegakan protokol kesehatan harus terus digencarkan guna meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Operasi yustisi, operasi tertib masker dan penegakan protokol kesehatan perlu terus dilakukan secara intensif agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Untuk itu dia mengapresiasi langkah dari berbagai instansi seperti TNI/Polri hingga Satpol PP yang terus gencar melakukan operasi tertib masker.
"Operasi yustisi yang selama ini terus gencar dilakukan perlu diapresiasi dan perlu terus diperkuat," katanya.
Dia menyebutkan bahwa upaya tersebut akan sangat efektif bila dilakukan secara rutin dan masif.
Baca juga: Pemerintah perpanjang lagi PPKM Mikro hingga 28 Juni
Baca juga: PPKM mikro harus dibarengi kemampuan teknis penanggulangan COVID-19
"Penguatan PPKM mikro mendesak dilakukan untuk mencegah lonjakan COVID-19 mengingat dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus di sejumlah daerah," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Dia menjelaskan bahwa menurut data secara nasional, pada saat ini terdapat peningkatan kasus baru dan kasus aktif di beberapa provinsi.
"Untuk antisipasi lonjakan kasus, terlebih lagi pada saat ini terdapat kasus varian baru yakni varian Delta atau B1617.2, seperti contohnya di wilayah Kudus, Jawa Tengah, maka upaya antisipasi harus terus diperkuat," katanya.
Tujuannya, kata dia, agar kasus varian baru COVID-19 tersebut tidak menyebar ke kabupaten/kota lain yang ada di sekitarnya.
"Karena itulah maka menjadi sangat mendesak untuk memperkuat PPKM skala mikro guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19," katanya.
Baca juga: Kemenkes sebut 145 kasus varian ganas COVID-19 menyebar di Indonesia
Selain itu, kata dia, sosialisasi agar masyarakat terus meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan juga harus terus dilakukan.
"Tujuannya agar masyarakat terus meningkatkan kedisiplinan prokes, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Bahkan jika perlu dapat mempergunakan masker ganda yakni masker medis di sisi dalam dan masker kain di sisi luar," katanya.
Sementara itu, dia juga mengingatkan agar operasi tertib masker dan penegakan protokol kesehatan harus terus digencarkan guna meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Operasi yustisi, operasi tertib masker dan penegakan protokol kesehatan perlu terus dilakukan secara intensif agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Untuk itu dia mengapresiasi langkah dari berbagai instansi seperti TNI/Polri hingga Satpol PP yang terus gencar melakukan operasi tertib masker.
"Operasi yustisi yang selama ini terus gencar dilakukan perlu diapresiasi dan perlu terus diperkuat," katanya.
Dia menyebutkan bahwa upaya tersebut akan sangat efektif bila dilakukan secara rutin dan masif.
Baca juga: Pemerintah perpanjang lagi PPKM Mikro hingga 28 Juni
Baca juga: PPKM mikro harus dibarengi kemampuan teknis penanggulangan COVID-19
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ahli epidemiologi: Pemda perlu antisipasi kerumunan cegah penyebaran COVID-19
08 February 2022 10:14 WIB, 2022
Ahli epidemiologi ingatkan perlunya intensifikasi program vaksinasi COVID-19 lansia
28 May 2021 20:17 WIB, 2021
Epidemiologi : Masyarakat perlu dijelaskan manfaat vaksinasi COVID-19
08 January 2021 15:25 WIB, 2021
Pakar epidemiologi sebut pembukaan sekolah harus berdasarkan parameter kesehatan
28 November 2020 21:34 WIB, 2020
Dinkes gelar penyelidikan epidemiologi usai pegawai PLTU Tanjung Jati meninggal positif COVID-19
22 August 2020 15:04 WIB, 2020