24.605 bungkus nasi dibagikan dalam tradisi buka luwur di Makam Sunan Kudus
Kamis, 19 Agustus 2021 15:16 WIB
Salah seorang warga tengah menukarkan kupon untuk mendapatkan nasi buka luwur di pos penukaran kupon di kompleks Menara dan Makam Sunan Kudus di Kabupaten Kudus, Jateng. Pos tersebut khusus untuk warga yang ikut bersedekah, Kamis (19/8/2021). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Kudus (ANTARA) - Tradisi pembagian nasi dalam tradisi buka luwur di kompleks Menara dan Makam Sunan Kudus, Jawa Tengah, masih tetap dilakukan dengan mendistribusikannya langsung ke masing-masing kecamatan dengan menyiapkan sebanyak 24.605 nasi buka luwur, sedangkan antrean mendapatkan nasi ditiadakan karena situasi pandemi COVID-19.
"Demi menghindari kerumunan, tradisi buka luwur tahun ini meniadakan antrean untuk mendapatkan nasi buka luwur menyusul masih dalam masa pandemi COVID-19. Gantinya dibagikan langsung ke masyarakat dengan membentuk tim di masing-masing kecamatan," kata Juru Bicara Panitia Buka Luwur Sunan Kudus Muhammad Kharis di Kudus, Kamis.
Ia menjelaskan nasi buka luwur yang dikenal dengan "nasi uyah asem" itu juga didistribusikan ke sejumlah daerah yang terdapat sumber mata air di sembilan kecamatan.
Baca juga: 27.906 bungkus nasi dibagikan dalam tradisi buka luwur Sunan Kudus
Baca juga: Pemprov Jateng bagikan 1.000 nasi kotak kepada mitra ojek daring
Sebelumnya masing-masing daerah tersebut mengikuti kirab "banyu panguripan" untuk dibagikan kepada masyarakat.
Atas kondisi tersebut, diharapkan pengertian masyarakat Kudus terkait tidak adanya antrean di seputar menara, mengingat masih dalam masa pandemi.
Dari total 24.605 nasi buka luwur yang dibagikan, kata dia, meliputi 17.940 nasi bungkusan untuk masyarakat umum dan nasi buka luwur yang berjumlah 1.467 keranjang diberikan kepada tokoh masyarakat, kiai, pejabat, tamu undangan, pekerja, dan panitia, serta untuk masyarakat yang bersedekah sebanyak 7.050 bungkus.
Total nasi buka luwur yang tahun 2021 ini,diakuinya memang berkurang dari tahun sebelumnya karena tahun 2020 mencapai 25.004 bungkusan.
Alokasi nasi buka luwur untuk masing-masing kecamatan bervariasi, sesuai kebutuhan.
Tradisi buka luwur sendiri diselenggarakan setiap 10 Muharam atau pada Kamis (19/8), yang merupakan ritual keagamaan untuk menandai penggantian kelambu di Makam Sunan Kudus.
Sementara tradisi buka luwur dengan membagi-bagikan nasi uyah asem sudah berlangsung ratusan tahun silam dan pembagian bungkus nasi uyah asem ini disimbolkan sebagai kesejahteraan masyarakat, demikian Muhammad Kharis.
"Demi menghindari kerumunan, tradisi buka luwur tahun ini meniadakan antrean untuk mendapatkan nasi buka luwur menyusul masih dalam masa pandemi COVID-19. Gantinya dibagikan langsung ke masyarakat dengan membentuk tim di masing-masing kecamatan," kata Juru Bicara Panitia Buka Luwur Sunan Kudus Muhammad Kharis di Kudus, Kamis.
Ia menjelaskan nasi buka luwur yang dikenal dengan "nasi uyah asem" itu juga didistribusikan ke sejumlah daerah yang terdapat sumber mata air di sembilan kecamatan.
Baca juga: 27.906 bungkus nasi dibagikan dalam tradisi buka luwur Sunan Kudus
Baca juga: Pemprov Jateng bagikan 1.000 nasi kotak kepada mitra ojek daring
Sebelumnya masing-masing daerah tersebut mengikuti kirab "banyu panguripan" untuk dibagikan kepada masyarakat.
Atas kondisi tersebut, diharapkan pengertian masyarakat Kudus terkait tidak adanya antrean di seputar menara, mengingat masih dalam masa pandemi.
Dari total 24.605 nasi buka luwur yang dibagikan, kata dia, meliputi 17.940 nasi bungkusan untuk masyarakat umum dan nasi buka luwur yang berjumlah 1.467 keranjang diberikan kepada tokoh masyarakat, kiai, pejabat, tamu undangan, pekerja, dan panitia, serta untuk masyarakat yang bersedekah sebanyak 7.050 bungkus.
Total nasi buka luwur yang tahun 2021 ini,diakuinya memang berkurang dari tahun sebelumnya karena tahun 2020 mencapai 25.004 bungkusan.
Alokasi nasi buka luwur untuk masing-masing kecamatan bervariasi, sesuai kebutuhan.
Tradisi buka luwur sendiri diselenggarakan setiap 10 Muharam atau pada Kamis (19/8), yang merupakan ritual keagamaan untuk menandai penggantian kelambu di Makam Sunan Kudus.
Sementara tradisi buka luwur dengan membagi-bagikan nasi uyah asem sudah berlangsung ratusan tahun silam dan pembagian bungkus nasi uyah asem ini disimbolkan sebagai kesejahteraan masyarakat, demikian Muhammad Kharis.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pro-lingkungan, UIN Walisongo bungkus 1.200 daging kurban dengan besek bambu
01 July 2023 9:42 WIB, 2023
Jumat Berkah, Polres Pekalongan Kota bagikan 100 nasi bungkus dan masker
22 October 2021 21:02 WIB, 2021
Bantu korban banjir Semarang, Gerindra dirikan dapur umum dan bagikan nasi bungkus
07 February 2021 0:17 WIB, 2021
Pascagempa, harga bensin di Mamuju Rp30.000/liter, mi instan Rp10.000/bungkus
16 January 2021 22:54 WIB, 2021
Dapur Umum Temanggung bagikan 450 nasi bungkus kepada warga terdampak pandemi
29 December 2020 19:05 WIB, 2020
Peringati HDI 2020, warga disabilitas di Solo berbagi masker-nasi bungkus
03 December 2020 13:30 WIB, 2020
Tenaga kesehatan RSD Wisma Atlet dihadiahi 2.500 bungkus kopi 14 varian
02 October 2020 9:05 WIB, 2020