Epidemiologi: Akselerasi vaksinasi harus terus dioptimalkan
Kamis, 2 September 2021 18:54 WIB
Ilustrasi - Pelaksanaan vaksinasi massal di Unsoed Purwokerto. ANTARA/HO - Humas Unsoed.
Purwokerto (ANTARA) - Ahli epidemiologi lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan akselerasi program vaksinasi harus terus dioptimalkan guna mempercepat capaian target kekebalan kelompok.
"Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM dan tren penurunan kasus, maka percepatan program vaksinasi perlu dioptimalkan" katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Dia menjelaskan, akselerasi vaksinasi juga sangat diperlukan guna mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas yang pada saat ini telah mulai dilaksanakan secara bertahap.
"Akselerasi vaksinasi harus dan mendesak untuk usia 12 tahun ke atas karena secara bertahap sudah mulai pembelajaran tatap muka terbatas, kegiatan vaksinasi bagi sasaran usia 12 tahun ke atas ini simultan dengan kelompok 18 tahun ke atas, agar makin mempercepat capaian target herd immunity'," katanya.
Jika cakupan vaksinasi makin luas, kata dia, diharapkan akan dapat menekan angka kematian akibat COVID-19.
Dia mengatakan, upaya percepatan vaksinasi sangat mendesak terutama pada sejumlah kelompok sasaran, antara lain kelompok risiko tinggi seperti lansia dan tenaga kesehatan, pelayan publik hingga seluruh populasi masyarakat umum.
Kendati demikian dia menambahkan bahwa masyarakat harus tetap perkuat protokol kesehatan meskipun program vaksinasi sudah berjalan.
"Vaksinasi memang memiliki manfaat untuk membentuk kekebalan serta mencegah terjadinya perburukan gejala berat bila terinfeksi, namun demikian, bukan berarti kebal sehingga masih mungkin tertular atau terinfeksi. Selain itu, jika tertular maka masih berpotensi menularkan ke orang lain," katanya.
Dia menambahkan target kekebalan kelompok atau herd immunity baru akan tercapai jika jumlah penduduk yang mendapatkan vaksinasi sudah mencapai 70 persen.
"Sebelum mencapai herd immunity maka masyarakat harus tetap disiplin prokes 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas," katanya.
Dengan disiplin yang tinggi menerapkan 5M, kata dia, maka upaya mencegah penyebaran COVID-19 akan berjalan efektif dan juga optimal.
"Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM dan tren penurunan kasus, maka percepatan program vaksinasi perlu dioptimalkan" katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Dia menjelaskan, akselerasi vaksinasi juga sangat diperlukan guna mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas yang pada saat ini telah mulai dilaksanakan secara bertahap.
"Akselerasi vaksinasi harus dan mendesak untuk usia 12 tahun ke atas karena secara bertahap sudah mulai pembelajaran tatap muka terbatas, kegiatan vaksinasi bagi sasaran usia 12 tahun ke atas ini simultan dengan kelompok 18 tahun ke atas, agar makin mempercepat capaian target herd immunity'," katanya.
Jika cakupan vaksinasi makin luas, kata dia, diharapkan akan dapat menekan angka kematian akibat COVID-19.
Dia mengatakan, upaya percepatan vaksinasi sangat mendesak terutama pada sejumlah kelompok sasaran, antara lain kelompok risiko tinggi seperti lansia dan tenaga kesehatan, pelayan publik hingga seluruh populasi masyarakat umum.
Kendati demikian dia menambahkan bahwa masyarakat harus tetap perkuat protokol kesehatan meskipun program vaksinasi sudah berjalan.
"Vaksinasi memang memiliki manfaat untuk membentuk kekebalan serta mencegah terjadinya perburukan gejala berat bila terinfeksi, namun demikian, bukan berarti kebal sehingga masih mungkin tertular atau terinfeksi. Selain itu, jika tertular maka masih berpotensi menularkan ke orang lain," katanya.
Dia menambahkan target kekebalan kelompok atau herd immunity baru akan tercapai jika jumlah penduduk yang mendapatkan vaksinasi sudah mencapai 70 persen.
"Sebelum mencapai herd immunity maka masyarakat harus tetap disiplin prokes 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas," katanya.
Dengan disiplin yang tinggi menerapkan 5M, kata dia, maka upaya mencegah penyebaran COVID-19 akan berjalan efektif dan juga optimal.
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kasus COVID-19 ditemukan di Batang, pemkab imbau warga terapkan protokol kesehatan
24 December 2023 14:44 WIB