"Kesepakatan yang dicapai oleh kedua organisasi saat ini mencakup tiga edisi pertandingan antara dua juara kontinental," kata UEFA dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Reuters.
Namun, stadion atau nama pertandingan tersebut belum ditentukan. Meski begitu, seorang narasumber mengatakan kepada Reuters bahwa laga tersebut telah diberi judul 'Finalsima'.
Pengumuman itu muncul setelah UEFA dan CONMEBOL menentang keras rencana FIFA untuk menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.
Baca juga: Italia juara Euro 2020 seusai tundukkan Inggris lewat adu penalti
Baca juga: Kalahkan Brazil 1-0, Argentina juara Copa America 2021
Pertandingan tersebut merupakan bagian dari apa yang disebut UEFA sebagai "perluasan kerja sama" antara kedua organisasi.
"Penyelenggaraan pertandingan ini merupakan bagian dari perluasan kerja sama antara UEFA dan CONMEBOL, yang terutama mencakup kategori sepak bola wanita, futsal dan remaja, pertukaran wasit, serta skema pelatihan teknis," kata UEFA.
Tidak ada nama FIFA dalam penyelenggaraan pertandingan itu.
UEFA juga mengumumkan bahwa mereka mendirikan kantor bersama dengan CONMEBOL di London, yang akan bertanggung jawab untuk mengoordinasikan "proyek-proyek kepentingan bersama."
Pada awal bulan ini, presiden UEFA Aleksander Ceferin mengancam akan memboikot keikutsertaan negara-negara Eropa di Piala Dunia bila FIFA tetap menjalankan rencana untuk menggelar turnamen tersebut setiap dua tahun, bukan empat tahun.
"Kami dapat memutuskan untuk tidak bermain di Piala Dunia," kata Ceferin kepada surat kabar Times.
"Sejauh yang saya tahu, Amerika Selatan berada juga setuju dengan kami. Semoga beruntung dengan Piala Dunia seperti itu."
Baca juga: Presiden UEFA ancam boikot Piala Dunia bila digelar dua tahun sekali
Baca juga: UEFA sebut wacana Piala Dunia dua tahunan rusak kompetisi klub