Temanggung (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno tertarik untuk membangun pola perjalanan wisata Borobudur-Situs Liyangan di lereng Gunung Sindoro, di Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

"Kebetulan Borobudur adalah satu dari lima destinasi super prioritas dan kami lagi membangun pola perjalanan dan kalau nanti ceritanya bahwa Liyangan ini 'mbah buyutnya' Borobudur ini menarik sekali," katanya di Temanggung, Rabu malam.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam acara Rembug Santai Bersama Pelaku Wisata di Pendopo eks-Kewedanan Parakan, Kabupaten Temanggung.

"Menurut saya nanti harus duduk bersama dan mencari 'event' apa yang tepat, karena tadi dalam laporan Bupati Temanggung disampaikan ada festival dan banyak pelaku seni di Temanggung ini," katanya.

Menurut dia, ini suatu semangat baru untuk kebangkitan dan Temanggung mempunyai produk-produk ekonomi kreatif seperti kopi, kuliner, dan pemandangan yang luar biasa.

"Ada juga objek wisata Gunung Wuluh yang mempunyai cerita sangat 'magical'," katanya.

Ia meminta semua pihak melakukan 3G, yaitu gerak cepat, gerak bersama, dan garap semua potensi karena Temanggung merupakan daerah penyangga Borobudur yang merupakan destinasi super prioritas.

"Kalau ada paket Liyangan itu luar biasa. Ini sangat menarik dan saya akan mempromosikan wisata di Kabupaten Temanggung ini," katanya.

Ia menyampaikan pelaku parekraf khususnya kuliner, kriya, dan fesyen ini bisa melakukan peningkatan dan di tengah-tengah sulitnya dapat lapangan kerja sekarang, parekraf enam kali lipat lebih mampu untuk menciptakan peluang usaha, apalagi di tengah kebangkitan pascapandemi.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq menyampaikan di Kabupaten Temanggung sejak abad 2 Masehi sudah ada peradaban, yaitu dengan ditemukannya Situs Liyangan.

Di Kabupaten Temanggung terdapat sekitar 1.750 kelompok kesenian dari 60 jenis kesenian.

Kabupaten Temanggung memiliki 92 destinasi yang sudah terdaftar, di mana sekitar 20 destinasi yang aktif, kebanyakan destinasi desa wisata.

"Ada 20 desa wisata tetapi kebanyakan masih berupa wisata desa maka masih perlu pembinaan agar desa wisata ini menjadi lebih bagus lagi," katanya.

Menurut dia, Temanggung juga potensial untuk "sport tourism", khususnya olahraga-olahraga yang terkait dengan gunung, bisa dalam sepeda "downhill, motor cross, dan offroad".