KBH Kledung hasilkan 28 ton benih kentang/tahun
Minggu, 12 Desember 2021 12:00 WIB
Sejumlah pekerja panen kentang di Kebun Benih Hortikultura (KBH) Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Kebun Benih Hortikultura (KBH) Kledung, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, menghasilkan benih kentang 28 ton per tahun, kata Koordinator KBH Kledung Wardoyo.
Wardoyo di Temanggung, Minggu, mengatakan lahan KBH Kledung seluas tujuh hektare, setiap hektare hanya ditanami sekali dalam setahun dengan menghasilkan benih kentang empat ton.
"Rata-rata menghasilkan sekitar 28 ton bibit kentang setahun, tetapi terkadang bisa lebih dari 30 ton," katanya.
Ia menuturkan biasanya penanaman bulan Maret nanti panen tiga bulan kemudian, di bulan April dan Mei juga tanam, selanjutnya di bulan Agustus dan September juga tanam.
Wardoyo menyampaikan dalam satu tahun tujuh hektare bisa ditanami, tetapi panennya tidak bersamaan untuk menyiasati ketersediaan benih supaya ada persediaan sepanjang waktu.
"Hal itu dilakukan karena tenaga juga terbatas, tidak mungkin kalau kami menanam langsung tujuh hektare, tidak mampu," katanya.
Dalam syarat pembenihan, katanya untuk membuat benih G2 itu satu lahan hanya boleh ditanami satu kali sehingga ketika tahun ini jatuh di bulan Maret maka tahun depan juga tanam di lahan yang sama di bulan Maret.
Ia menyebutkan varietas yang dikembangkan di KBH Kledung adalah granola lembang atau disebut granola L.
"Sementara ini permintaan petani paling banyak granola L untuk jenis sayur. Kentang untuk benih itu benar-benar mulus tanpa cacat, tidak terkena nematoda dan tidak busuk," katanya.
Menurut dia permintaan benih kentang di KBH Kledung hanya lingkup Jawa Tengah saja, antara lain Wonosobo, Banjarnegara, Magelang, dan Purbalingga dengan harga Rp24.000 per kilogram.
Ia menyampaikan keunggulan varietas granola L itu dia lebih tahan terhadap serangan phytophthora, produksinya bagus, dan mudah dikembangkan sehingga petani banyak yang cocok melakukan budi daya granola L ini.
"Sebenarnya kami juga mengikuti permintaan pasar, kalau pasar inginnya varietas yang lain mungkin kami juga akan beralih ke varietas yang dikehendaki masyarakat. Sebenarnya juga ada granola kembang tetapi permintaannya tidak sebanyak granola L," katanya.
Wardoyo di Temanggung, Minggu, mengatakan lahan KBH Kledung seluas tujuh hektare, setiap hektare hanya ditanami sekali dalam setahun dengan menghasilkan benih kentang empat ton.
"Rata-rata menghasilkan sekitar 28 ton bibit kentang setahun, tetapi terkadang bisa lebih dari 30 ton," katanya.
Ia menuturkan biasanya penanaman bulan Maret nanti panen tiga bulan kemudian, di bulan April dan Mei juga tanam, selanjutnya di bulan Agustus dan September juga tanam.
Wardoyo menyampaikan dalam satu tahun tujuh hektare bisa ditanami, tetapi panennya tidak bersamaan untuk menyiasati ketersediaan benih supaya ada persediaan sepanjang waktu.
"Hal itu dilakukan karena tenaga juga terbatas, tidak mungkin kalau kami menanam langsung tujuh hektare, tidak mampu," katanya.
Dalam syarat pembenihan, katanya untuk membuat benih G2 itu satu lahan hanya boleh ditanami satu kali sehingga ketika tahun ini jatuh di bulan Maret maka tahun depan juga tanam di lahan yang sama di bulan Maret.
Ia menyebutkan varietas yang dikembangkan di KBH Kledung adalah granola lembang atau disebut granola L.
"Sementara ini permintaan petani paling banyak granola L untuk jenis sayur. Kentang untuk benih itu benar-benar mulus tanpa cacat, tidak terkena nematoda dan tidak busuk," katanya.
Menurut dia permintaan benih kentang di KBH Kledung hanya lingkup Jawa Tengah saja, antara lain Wonosobo, Banjarnegara, Magelang, dan Purbalingga dengan harga Rp24.000 per kilogram.
Ia menyampaikan keunggulan varietas granola L itu dia lebih tahan terhadap serangan phytophthora, produksinya bagus, dan mudah dikembangkan sehingga petani banyak yang cocok melakukan budi daya granola L ini.
"Sebenarnya kami juga mengikuti permintaan pasar, kalau pasar inginnya varietas yang lain mungkin kami juga akan beralih ke varietas yang dikehendaki masyarakat. Sebenarnya juga ada granola kembang tetapi permintaannya tidak sebanyak granola L," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Sejumlah sepeda motor terjebak banjir di Jalan Kertek-Kledung Wonosoba
30 March 2020 21:02 WIB, 2020