Timnas bulu tangkis Indonesia mundur dari turnamen India
Minggu, 19 Desember 2021 17:29 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (kanan) saat menerima medali runner-up Indonesia Masters 2021 dari Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna di Nusa Dua, Bali, Minggu (21/11/2021). ANTARA/Roy Rosa Bachtiar/aa.
Jakarta (ANTARA) - Faktor stamina pebulu tangkis yang belum pulih total menjadi salah satu alasan mundurnya timnas bulu tangkis Indonesia dari tiga turnamen yang akan berlangsung di India pada Januari 2022.
Penarikan diri ini diumumkan Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Minggu, meliputi turnamen India Open (11-16 Januari), Syed Modi India International (18-23 Januari), dan Odisha Open (25-30 Januari).
"Performa tim utama, pelapis maupun junior diprediksi tidak akan maksimal. Mereka baru saja rehat dari pertandingan dengan intensitas yang demikian tinggi dan terus menerus sejak September hingga Desember," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky lewat keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Selain itu, dengan adanya libur perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 juga berpengaruh pada porsi latihan yang tidak maksimal karena seluruh penghuni Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, dibolehkan pulang dan kembali ke klub masing-masing.
Kurang siapnya timnas juga tidak hanya dari aspek atlet, namun juga keorganisasian yang akan sibuk menggelar seleksi nasional (seleknas) yang bertepatan di awal bulan Januari.
"Pada awal Januari PP PBSI akan menggelar kegiatan Seleksi Nasional di Pelatnas Cipayung, yang diikuti ratusan pemain dari 34 provinsi," tutur Rionny.
Kehadiran ratusan calon peserta itu dipastikan akan memberdayakan seluruh fasilitas lapangan di Pelatnas Cipayung, sehingga tidak ada lagi ruang untuk berlatih bagi Skuad Merah Putih.
"Dengan hadirnya para peserta Seleksi Nasional, tidak ada fasilitas berlatih karena lapangan yang biasanya digunakan pemain berlatih, dipakai untuk menggelar pertandingan," tuturnya.
Rionny juga mengatakan sebagai negara bulu tangkis, setiap pengiriman pemain ke turnamen internasional harus dibebani target tinggi, yaitu harus mampu merebut gelar juara.
Namun dengan kondisi fisik, teknik, fokus dan pikiran pemain yang belum prima serta persiapan yang tidak optimal, tentu sangat berat pemain bisa menampilkan performa terbaik dan merebut gelar juara.
Dengan menarik diri dari mengikuti kejuaraan internasional di awal tahun, kata Rionny, para pemain diharapkan bisa memanfaatkan waktu libur dari ajang kompetisi untuk melakukan pemulihan fisik dan mental. Apalagi di tahun 2022 masih banyak ajang-ajang prioritas yang lebih menjadi sasaran utama bagi PBSI.
Penarikan diri ini diumumkan Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Minggu, meliputi turnamen India Open (11-16 Januari), Syed Modi India International (18-23 Januari), dan Odisha Open (25-30 Januari).
"Performa tim utama, pelapis maupun junior diprediksi tidak akan maksimal. Mereka baru saja rehat dari pertandingan dengan intensitas yang demikian tinggi dan terus menerus sejak September hingga Desember," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky lewat keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Selain itu, dengan adanya libur perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 juga berpengaruh pada porsi latihan yang tidak maksimal karena seluruh penghuni Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, dibolehkan pulang dan kembali ke klub masing-masing.
Kurang siapnya timnas juga tidak hanya dari aspek atlet, namun juga keorganisasian yang akan sibuk menggelar seleksi nasional (seleknas) yang bertepatan di awal bulan Januari.
"Pada awal Januari PP PBSI akan menggelar kegiatan Seleksi Nasional di Pelatnas Cipayung, yang diikuti ratusan pemain dari 34 provinsi," tutur Rionny.
Kehadiran ratusan calon peserta itu dipastikan akan memberdayakan seluruh fasilitas lapangan di Pelatnas Cipayung, sehingga tidak ada lagi ruang untuk berlatih bagi Skuad Merah Putih.
"Dengan hadirnya para peserta Seleksi Nasional, tidak ada fasilitas berlatih karena lapangan yang biasanya digunakan pemain berlatih, dipakai untuk menggelar pertandingan," tuturnya.
Rionny juga mengatakan sebagai negara bulu tangkis, setiap pengiriman pemain ke turnamen internasional harus dibebani target tinggi, yaitu harus mampu merebut gelar juara.
Namun dengan kondisi fisik, teknik, fokus dan pikiran pemain yang belum prima serta persiapan yang tidak optimal, tentu sangat berat pemain bisa menampilkan performa terbaik dan merebut gelar juara.
Dengan menarik diri dari mengikuti kejuaraan internasional di awal tahun, kata Rionny, para pemain diharapkan bisa memanfaatkan waktu libur dari ajang kompetisi untuk melakukan pemulihan fisik dan mental. Apalagi di tahun 2022 masih banyak ajang-ajang prioritas yang lebih menjadi sasaran utama bagi PBSI.
Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
PBSI UMP gelar seminar "Jaga Budaya Bahasa dan Sastra di Era Generasi Z"
05 October 2023 16:18 WIB, 2023
Enam wakil Indonesia akan berjuang di perempat final Malaysia Masters 2023
26 May 2023 8:40 WIB, 2023
Ketua PBSI Jateng luncurkan buku "Pembinaan Badminton Berbasis Sport Science"
20 October 2022 7:35 WIB, 2022
Abidah El Khalieqy dan Hamdy Salad ajak mahasiswa PBSI UMP berpikir kreatif dalam berkarya
15 September 2022 17:05 WIB, 2022