Pakar pertanian Unsoed mendaftar sebagai bakal calon rektor
Selasa, 21 Desember 2021 16:23 WIB
Pakar pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof Totok Agung Dwi Haryanto saat menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon rektor kepada anggota Panitia Pemilihan Rektor Unsoed Periode 2022-2026 di Gedung Rektorat Unsoed, Selasa (21/12/2021) siang. ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Purwokerto (ANTARA) - Pakar pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D. mendaftarkan diri sebagai bakal calon rektor perguruan tinggi negeri tersebut untuk periode 2022-2026.
Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed yang mendapat dukungan anggota senat dari hampir semua fakultas itu menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon rektor kepada Panitia Pemilihan Rektor Unsoed Periode 2022-2026 di Gedung Rektorat Unsoed, Selasa siang.
Saat menyerahkan berkas pendaftaran tersebut, Prof Totok --panggilan akrab Totok Agung Dwi Haryanto-- didampingi anggota Senat Unsoed Dr. Abdul Aziz Nasihuddin, S.H., M.M., M.H. dan Daryanto, M.Si serta Ketua Senat Fakultas Pertanian Dr. Ir. Agus Sutanto, M.P.
Baca juga: Unsoed tanggapi dugaan pelecehan seksual di kampus
Dalam keterangannya, Prof Totok mengatakan penyerahan berkas pendaftaran bakal calon rektor itu dilakukan sebagai respons terhadap dorongan berbagai pihak yang menghendaki adanya perubahan ke arah yang lebih baik di Unsoed.
Menurut dia, peningkatan kemajuan suatu lembaga termasuk Unsoed semestinya berjalan selaras dengan peningkatan kesejahteraan yang berkeadilan bagi warganya, baik internal melalui terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan dalam pelaksanaan kinerja dan kehidupannya secara layak maupun dampaknya terhadap pihak eksternal, yaitu kemanfaatan bagi masyarakat secara luas.
"Dengan mengusung PRIMA Tri Dharma, kami bertekad mengupayakan pembaruan kondisi di Unsoed. Sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Jawa Tengah bagian selatan, Unsoed sangat berpotensi menjadi universitas yang besar dan maju dengan segala keunikan dan keunggulannya jika terkelola dengan baik," kata dia yang memiliki tanggal lahir sama dengan kelahiran Unsoed, yakni 23 September 1963.
Prof Totok mengatakan PRIMA merupakan akronim dari Prestasi, Revitalisasi, Inovasi, Mutu, dan Akuntabel, sedangkan keluaran (output) dari pelaksanaan "PRIMA Tri Dharma" adalah Unsoed yang "diakui" sesuai dengan milestone Renstra 2023-2026.
Menurut dia, ukuran "diakui" adalah prestasi dalam bentuk capaian benchmarking/perangkingan pada taraf nasional maupun internasional yang berdampak terhadap dihasilkannya lulusan yang semakin mampu berkiprah di dunia kerja dan usaha serta fasilitasi dan apresiasi kinerja yang semakin memadai bagi civitas academic.
Selain itu, kontribusi yang semakin luas dan nyata dalam memecahkan berbagai permasalahan di masyarakat, baik skala lokal, nasional, maupun internasional.
Sebagai satu-satunya bakal calon Rektor Unsoed yang pernah mengikuti pendidikan Lemhanas, Prof Totok mengatakan pengalaman tersebut sangat diperlukan untuk mengantisipasi paham radikalisme yang saat ini ditengarai banyak menyusup di berbagai perguruan tinggi dan berisiko menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa.
"Pengembangan layanan dan pemberdayaan yang bersifat inklusif, mengakomodasi semua kelompok yang ada di Unsoed dengan segala kondisi dan kebutuhannya, diharapkan mampu menjaga integritas lembaga yang nantinya dapat mewujudkan iklim kerja dan iklim belajar yang saling mendukung dalam mengupayakan kemajuan serta kesejahteraan bersama," kata dia yang aktif sebagai asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Pengulas (reviewer) penelitian tingkat nasional itu mengatakan pengelolaan data yang terintegrasi melalui transformasi digitalisasi dan pengembangan big data, diharapkan mendukung terciptanya service excellent dan menjadi dasar pertimbangan lankah-langkah strategis yang perlu dilakukan tidak hanya dalam beradaptasi merespons perkembangan disrupsi teknologi yang sangat masif, juga lincah dalam menempatkan diri untuk tetap melaju ke depan memanfaatkan segala kesempatan.
"Pengembangan pusat prestasi civitas academica juga menjadi salah satu strategi ke depan dalam mengakomodasi potensi-potensi besar mahasiswa, dosen dan staf Unsoed dalam membangun kompetensi dan melahirkan prestasi yang tidak hanya mendukung Indeks Kinerja Utama (IKU) tetapi juga pengakuan masyarakat, kemajuan, dan kesejahteraan," kata Prof Totok yang aktif sebagai mitra bestari di berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian nasional.
Sementara itu, Panitia Pemilihan Rektor Unsoed Periode 2022-2026 belum berkenan menginformasikan jumlah bakal calon rektor yang telah menyerahkan berkas pendaftaran.
"Untuk pendaftar akan disampaikan dan diumumkan pada penetapan hasil tanggal 7 Januari 2022," kata Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unsoed Periode 2022-2026 Dr. Ir. Isdy Sulistyo, DEA.
Baca juga: Unsoed kukuhkan dua profesor baru
Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed yang mendapat dukungan anggota senat dari hampir semua fakultas itu menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon rektor kepada Panitia Pemilihan Rektor Unsoed Periode 2022-2026 di Gedung Rektorat Unsoed, Selasa siang.
Saat menyerahkan berkas pendaftaran tersebut, Prof Totok --panggilan akrab Totok Agung Dwi Haryanto-- didampingi anggota Senat Unsoed Dr. Abdul Aziz Nasihuddin, S.H., M.M., M.H. dan Daryanto, M.Si serta Ketua Senat Fakultas Pertanian Dr. Ir. Agus Sutanto, M.P.
Baca juga: Unsoed tanggapi dugaan pelecehan seksual di kampus
Dalam keterangannya, Prof Totok mengatakan penyerahan berkas pendaftaran bakal calon rektor itu dilakukan sebagai respons terhadap dorongan berbagai pihak yang menghendaki adanya perubahan ke arah yang lebih baik di Unsoed.
Menurut dia, peningkatan kemajuan suatu lembaga termasuk Unsoed semestinya berjalan selaras dengan peningkatan kesejahteraan yang berkeadilan bagi warganya, baik internal melalui terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan dalam pelaksanaan kinerja dan kehidupannya secara layak maupun dampaknya terhadap pihak eksternal, yaitu kemanfaatan bagi masyarakat secara luas.
"Dengan mengusung PRIMA Tri Dharma, kami bertekad mengupayakan pembaruan kondisi di Unsoed. Sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Jawa Tengah bagian selatan, Unsoed sangat berpotensi menjadi universitas yang besar dan maju dengan segala keunikan dan keunggulannya jika terkelola dengan baik," kata dia yang memiliki tanggal lahir sama dengan kelahiran Unsoed, yakni 23 September 1963.
Prof Totok mengatakan PRIMA merupakan akronim dari Prestasi, Revitalisasi, Inovasi, Mutu, dan Akuntabel, sedangkan keluaran (output) dari pelaksanaan "PRIMA Tri Dharma" adalah Unsoed yang "diakui" sesuai dengan milestone Renstra 2023-2026.
Menurut dia, ukuran "diakui" adalah prestasi dalam bentuk capaian benchmarking/perangkingan pada taraf nasional maupun internasional yang berdampak terhadap dihasilkannya lulusan yang semakin mampu berkiprah di dunia kerja dan usaha serta fasilitasi dan apresiasi kinerja yang semakin memadai bagi civitas academic.
Selain itu, kontribusi yang semakin luas dan nyata dalam memecahkan berbagai permasalahan di masyarakat, baik skala lokal, nasional, maupun internasional.
Sebagai satu-satunya bakal calon Rektor Unsoed yang pernah mengikuti pendidikan Lemhanas, Prof Totok mengatakan pengalaman tersebut sangat diperlukan untuk mengantisipasi paham radikalisme yang saat ini ditengarai banyak menyusup di berbagai perguruan tinggi dan berisiko menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa.
"Pengembangan layanan dan pemberdayaan yang bersifat inklusif, mengakomodasi semua kelompok yang ada di Unsoed dengan segala kondisi dan kebutuhannya, diharapkan mampu menjaga integritas lembaga yang nantinya dapat mewujudkan iklim kerja dan iklim belajar yang saling mendukung dalam mengupayakan kemajuan serta kesejahteraan bersama," kata dia yang aktif sebagai asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Pengulas (reviewer) penelitian tingkat nasional itu mengatakan pengelolaan data yang terintegrasi melalui transformasi digitalisasi dan pengembangan big data, diharapkan mendukung terciptanya service excellent dan menjadi dasar pertimbangan lankah-langkah strategis yang perlu dilakukan tidak hanya dalam beradaptasi merespons perkembangan disrupsi teknologi yang sangat masif, juga lincah dalam menempatkan diri untuk tetap melaju ke depan memanfaatkan segala kesempatan.
"Pengembangan pusat prestasi civitas academica juga menjadi salah satu strategi ke depan dalam mengakomodasi potensi-potensi besar mahasiswa, dosen dan staf Unsoed dalam membangun kompetensi dan melahirkan prestasi yang tidak hanya mendukung Indeks Kinerja Utama (IKU) tetapi juga pengakuan masyarakat, kemajuan, dan kesejahteraan," kata Prof Totok yang aktif sebagai mitra bestari di berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian nasional.
Sementara itu, Panitia Pemilihan Rektor Unsoed Periode 2022-2026 belum berkenan menginformasikan jumlah bakal calon rektor yang telah menyerahkan berkas pendaftaran.
"Untuk pendaftar akan disampaikan dan diumumkan pada penetapan hasil tanggal 7 Januari 2022," kata Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unsoed Periode 2022-2026 Dr. Ir. Isdy Sulistyo, DEA.
Baca juga: Unsoed kukuhkan dua profesor baru
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB