"Untuk hasil, saya rasa kami bisa lebih baik. Namun, secara keseluruhan saya puas dengan penampilan tim," ujar Fabio dalam konferensi pers usai pertandingan, dikutip dari keterangan PSSI yang diterima di Jakarta.
Timor Leste merepotkan Indonesia khususnya pada babak pertama dan berhasil melesakkan gol pembuka pada menit ke-35 melalui Paulo Freitas.
Timor Leste bahkan bisa saja unggul dua gol sebelum turun minum andai tendangan penalti Mouzinho de Lima (45+1') tak digagaglkan oleh kiper Syahrul Fadillah.
Indonesia baru mampu menyamakan kedudukan pada babak kedua melalui gol Ricky Kambuaya (65'). Skuad "Garuda" melesakkan tiga gol lainnya via tendangan penalti Pratama Arhan (73') serta dua bunuh diri pemain Timor Leste yakni Georgino Da Silva (77') dan Filomeno Junior (79').
Menurut Fabio, melawan Indonesia memang tidak pernah mudah, apalagi Evan Dimas dan kawan-kawan bermain di kandang sendiri.
Selain itu, Timor Leste juga turun dengan kekuatan para pemain muda yang umurnya mayoritas di bawah 22 tahun.
"Saya memaklumi kesalahan yang dilakukan pemain-pemain belia ini. Itulah proses yang harus mereka lalui sebagai pesepak bola muda," tutur Fabio, lalu mengingatkan bahwa laga melawan Indonesia adalah bagian dari persiapan mereka menuju Piala AFF U-23 2022 di Kamboja pada Februari.
Indonesia dan Timor Leste masih menyisakan satu pertandingan persahabatan yang akan berlangsung pada Minggu (30/1) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Fabio Magrao berjanji akan menyiapkan skuadnya sebaik mungkin untuk laga tersebut.
"Saya pikir kami bisa lebih baik pada pertandingan kedua nanti," kata pria berusia 44 tahun itu.