Kudus (ANTARA) - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah meminta masyarakat Kabupaten Kudus tidak cemas dan takut berlebihan menghadapi penularan pandemi COVID-19 dengan varian baru saat ini, Omicron.

"Protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas tetap harus diterapkan secara disiplin karena menjadi cara efektif menghindari paparan virus corona. Sedangkan vaksinasi, kami akan terus berupaya melakukan percepatan dengan menyisir daerah-daerah pinggir yang jauh dari fasilitas kesehatan," kata Kepala Binda Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto di Kudus, Selasa.

Ia menyebut pentingnya warga melakukan vaksinasi dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Ia mengungkapkan vaksinasi yang dilakukan di Kabupaten Kudus sasarannya untuk semua kategori. Namun, prioritas utama untuk anak, lanjut usia, dan masyarakat rentan.

Vaksin yang digunakan untuk anak merupakan vaksin Sinovac yang telah mendapatkan izin dari BPOM, sementara untuk masyarakat secara dari rumah ke rumah, serta vaksinasi dosis ketiga atau penguat menggunakan vaksin yang tersedia dari Dinas Kesehatan Kudus.

"Kami akan terus berkomitmen membantu pemerintah dalam menanggulangi varian baru yang kini telah masuk ke wilayah. Salah satu caranya adalah dengan percepatan vaksinasi," ujarnya.

Sentra vaksinasi yang disiapkan Binda Jateng pada Selasa ini, yakni di Madrasah Ibtidaiyah Mafatihul Huda Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus.

Tercatat 120 siswa menjalani vaksinasi, baik dosis satu maupun dua.

Kepala MI Mafatihul Huda Desa Tanjungrejo Mokh Khadiq mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan Binda Jateng.

"Saat ini 90 persen lebih siswanya mendapat suntikan vaksinasi COVID-19 sehingga diharapkan bisa memiliki kekebalan kelompok sehingga tidak mudah terpapar COVID-19," ujarnya.

Ia mengharapkan pembelajaran tatap muka bisa kembali normal.

“Kami sampaikan terima kasih kepada pemerintah utamanya Binda Jateng yang membantu pelaksanaan vaksinasi ini. Semoga pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka bisa kembali berjalan normal,” katanya.