Semarang (ANTARA) -
Gubernur Ganjar Pranowo mengaku senang karena inklusivitas di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus membaik yang ditandai dengan diterimanya penyandang disabilitas sebagai aparatur sipil negara (ASN).

"Saya senang nantinya inklusivitasnya bisa berjalan dan kemudian bisa mereka bekerja sama dan akan lebih banyak lagi kelompok masyarakat yang bisa dilayani," kata Ganjar usai memimpin upacara pelantikan pejabat fungsional sekaligus penyerahan Surat Keputusan Pengangkatan CPNS dan PPPK Non-Guru di lingkungan Pemprov Jateng, Semarang, Senin.

Ia menegaskan kepada seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemprov Jateng untuk memegang teguh prinsip dan nilai kebangsaan.

"Saya tegaskan betul masalah ideologi, NKRI, integritas, anti-KKN dan sebagainya, saya sampaikan kepada mereka sebagai fundamen kita bekerja," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Baca juga: Penerapan data terpilah bagi penyandang disabilitas harus segera direalisasikan

Selain itu, Ganja juga berpesan kepada para ASN untuk tidak bekerja dengan standar yang biasa-biasa saja.

"Mereka harus bisa beradaptasi dengan kondisi ini sehingga tidak lagi SOP-nya begitu-begitu saja. Mereka mesti siap membuat lompatan dan itu perlu bimbingan dari para seniornya dan mereka kita titipi," katanya.

Fajar Wahyu Nugroho, salah seorang calon ASN penyandang tunanetra yang diterima di DP3AKB Provinsi Jateng mengaku terharu sekaligus bangga.

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu anak-anak di Jateng supaya lebih baik dan khususnya nanti saya bisa membantu teman-teman disabilitas untuk kehidupannya lebih baik," ujarnya.

Calon ASN asal Kabupaten Klaten itu mengaku tak menyangka dirinya akan hadir dalam upacara dan bertemu langsung Gubernur Ganjar Pranowo sebab sebagai penyandang tunanetra, dirinya mengaku tahu diri dan tidak berharap diundang dalam upacara pelantikan.

"Saya merasakan sangat senang tak terhingga, saya tidak menyangka sambutannya sampai seperti ini," kata peraih medali perunggu pada ajang Peparnas
itu.(LHP)

Baca juga: Penyandang disabilitas di daerah rawan bencana perlu EWS inklusif
Baca juga: USAID-Ketenagakerjaan Inklusif beri pelatihan kerja ratusan orang