Pemkab Kudus minta investor China tanggung biaya studi lingkungan TPA Tanjungrejo
Selasa, 5 April 2022 11:40 WIB
Aktivitas bongkar muat truk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo Kudus. Investor asal China tertarik mengelolah sampah di TPA Tanjungrejo menjadi energi listrik. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meminta investor asal China menanggung biaya studi lingkungan untuk pembangunan tempat pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo Kudus menjadi energi listrik.
"Sebelumnya, Pemkab Kudus memang diminta melakukan studi lingkungan tersebut oleh investor terkait. Namun, Pemkab Kudus tidak memiliki anggaran untuk itu," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Senin.
Sementara Pemkab Kudus, kata dia, akan mengupayakan perluasan lahan karena TPA Tanjungrejo dengan luas sekitar 5,25 hektare belum pernah ada perluasan, sedangkan saat ini kondisinya sudah penuh dan perlu penambahan lahan.
Jika rencana investasi tersebut direalisasikan, diperkirakan nilainya mencapai triliunan rupiah. Sedangkan untuk kepastiannya menunggu kelanjutan proses kerja samanya nanti.
Sebelumnya, Pemkab Kudus sudah ada nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan investor asal Tiongkok tersebut. Namun, kepastian soal rencana investasi tersebut dibatasi hingga dua tahun mendatang.
"Jika selama dua tahun belum ada perkembangan, maka MoU dengan investor tersebut terpaksa akan dibatalkan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kudus Revli Subekti menambahkan biaya pengkajian lingkungan memang dibebankan kepada investor, sedangkan Pemkab Kudus akan mengupayakan perluasan TPA.
Sebelumnya, investor asal Shanghai, China, melihat secara langsung lokasi yang ditawarkan oleh Pemkab Kudus.
Mulai dari lahan kosong bekas gedung Ngasirah di Jalan Jenderal Sudirman dan lahan bekas Matahari Plasa yang terbakar di Jalan Loekmono Hadi, hingga kawasan yang layak dibangun objek wisata kereta gantung atau gondola di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog yang nantinya menjadi rute pembangunan wisata kereta gantung dari Colo-Ternadi-Rahtawu.
Namun yang sudah ditindaklanjuti dengan MoU, yakni TPA Tanjungrejo Kudus yang hendak dijadikan sebagai bahan baku untuk diolah menjadi energi listrik untuk keperluan penerangan.
"Sebelumnya, Pemkab Kudus memang diminta melakukan studi lingkungan tersebut oleh investor terkait. Namun, Pemkab Kudus tidak memiliki anggaran untuk itu," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Senin.
Sementara Pemkab Kudus, kata dia, akan mengupayakan perluasan lahan karena TPA Tanjungrejo dengan luas sekitar 5,25 hektare belum pernah ada perluasan, sedangkan saat ini kondisinya sudah penuh dan perlu penambahan lahan.
Jika rencana investasi tersebut direalisasikan, diperkirakan nilainya mencapai triliunan rupiah. Sedangkan untuk kepastiannya menunggu kelanjutan proses kerja samanya nanti.
Sebelumnya, Pemkab Kudus sudah ada nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan investor asal Tiongkok tersebut. Namun, kepastian soal rencana investasi tersebut dibatasi hingga dua tahun mendatang.
"Jika selama dua tahun belum ada perkembangan, maka MoU dengan investor tersebut terpaksa akan dibatalkan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kudus Revli Subekti menambahkan biaya pengkajian lingkungan memang dibebankan kepada investor, sedangkan Pemkab Kudus akan mengupayakan perluasan TPA.
Sebelumnya, investor asal Shanghai, China, melihat secara langsung lokasi yang ditawarkan oleh Pemkab Kudus.
Mulai dari lahan kosong bekas gedung Ngasirah di Jalan Jenderal Sudirman dan lahan bekas Matahari Plasa yang terbakar di Jalan Loekmono Hadi, hingga kawasan yang layak dibangun objek wisata kereta gantung atau gondola di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog yang nantinya menjadi rute pembangunan wisata kereta gantung dari Colo-Ternadi-Rahtawu.
Namun yang sudah ditindaklanjuti dengan MoU, yakni TPA Tanjungrejo Kudus yang hendak dijadikan sebagai bahan baku untuk diolah menjadi energi listrik untuk keperluan penerangan.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kolaborasi Unsoed-FIO China dorong pengelolaan sampah plastik dan edukasi mikroplastik di Cilacap
14 October 2024 8:44 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Bank Jateng siap beri layanan keuangan terbaik bagi 66 pensiunan PNS Kab. Tegal
19 January 2025 10:32 WIB