Cara UMS obati kerinduan kampung halaman mahasiswa internasional
Rabu, 27 April 2022 22:07 WIB
Mahasiswa internasional yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). ANTARA/HO-Humas UMS
Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengobati kerinduan mahasiswa internasional pada kampung halaman di masing-masing negara asal jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Kepala Bidang Kerja Sama Akademik Badan Kerja Sama Urusan Internasional (BKUI) UMS, Denny Vitasari di Solo, Rabu mengatakan salah satu yang dilakukan mengumpulkan para mahasiswa berasal dari sejumlah negara tersebut pada kegiatan buka bersama.
"Tujuan dari kegiatan ini selain menjalin keakraban di antaranya peserta dan dosen juga mengobati kerinduan pada kampung halaman mereka," katanya.
Ia mengatakan ada 16 mahasiswa internasional yang diundang dalam acara tersebut. Mereka di antaranya dari Mesir, Zimbabwe, Uganda, Sudan, dan Yaman.
"Kebanyakan mereka ini dari Yaman," katanya.
Salah satu mahasiswa Khalid Wamala mengaku bahagia karena bisa merasakan nuansa Ramadhan di Indonesia. Mahasiswa dari Uganda tersebut mengaku bulan puasa di Indonesia jauh lebih singkat waktu siangnya.
"Cuacanya juga jauh lebih nyaman di sini," katanya.
Ia mengatakan tidak hanya menjalani bulan Ramadhan di Indonesia tetapi ia juga berencana merayakan Lebaran di Kota Solo.
"Biasanya saya merayakan Idul Fitri di negara asal, tetapi untuk tahun ini di Indonesia saja karena perjalanan sangat jauh, sekitar 21 jam," katanya.
Kepala Bidang Kerja Sama Akademik Badan Kerja Sama Urusan Internasional (BKUI) UMS, Denny Vitasari di Solo, Rabu mengatakan salah satu yang dilakukan mengumpulkan para mahasiswa berasal dari sejumlah negara tersebut pada kegiatan buka bersama.
"Tujuan dari kegiatan ini selain menjalin keakraban di antaranya peserta dan dosen juga mengobati kerinduan pada kampung halaman mereka," katanya.
Ia mengatakan ada 16 mahasiswa internasional yang diundang dalam acara tersebut. Mereka di antaranya dari Mesir, Zimbabwe, Uganda, Sudan, dan Yaman.
"Kebanyakan mereka ini dari Yaman," katanya.
Salah satu mahasiswa Khalid Wamala mengaku bahagia karena bisa merasakan nuansa Ramadhan di Indonesia. Mahasiswa dari Uganda tersebut mengaku bulan puasa di Indonesia jauh lebih singkat waktu siangnya.
"Cuacanya juga jauh lebih nyaman di sini," katanya.
Ia mengatakan tidak hanya menjalani bulan Ramadhan di Indonesia tetapi ia juga berencana merayakan Lebaran di Kota Solo.
"Biasanya saya merayakan Idul Fitri di negara asal, tetapi untuk tahun ini di Indonesia saja karena perjalanan sangat jauh, sekitar 21 jam," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB