Temanggung (ANTARA) - Warga lereng Gunung Sindoro di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melakukan tradisi wiwit tembakau untuk mengawali masa panen tembakau tahun 2022 yang dipusatkan di Desa Mranggen Tengah, Kecamatan Bansari.

"Tradisi 'wiwit' tembakau ini dilakukan sebagai rasa syukur dan doa agar petani dalam mengolah tembakau mendapatkan rezeki banyak," kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Jumat.

Dalam tradisi wiwit tembakau tersebut setiap keluarga membawa kelengkapan upacara, antara lain nasi tumpeng, ingkung dan jajan pasar.

Khadziq menuturkan wiwit tembakau ini sudah berjalan lama, mengakar dalam tradisi masyarakat khususnya di Kabupaten Temanggung.

Ia berharap petani tembakau senantiasa menjaga kualitas tembakau Temanggung dengan berbagai cara, antara lain menggunakan bibit tembakau Temanggung, mengolah dengan benar, dan tidak dicampur dengan tembakau dari luar daerah agar tembakau asli Temanggung tetap terjaga kualitasnya.

"Kalau kualitasnya tetap terjaga harapannya pabrik rokok juga dapat memberikan harga sesuai dengan kualitasnya," katanya.

Ia berharap pabrik rokok untuk menghargai jerih payah petani tembakau khususnya di Gunung Sumbing, Sindoro dan Gunung Prau yang terus setia menanam tembakau.

Sesepuh Desa Mranggen Tengah Surono mengatakan wiwit tembakau ini suatu tradisi yang harus dilestarikan karena memang budaya dari nenek moyang.

"Kami tidak bisa meninggalkan adat ini," katanya.

Ia menjelaskan ritual wiwit tembakau tidak lepas dari adat Jawa, yang paling penting adalah memulai petik tembakau dengan hitungan adat Jawa.

"Karena ini hari Jumat Legi maka daun tembakau yang diambil 11 lembar dan jika dilakukan dengan hari dan pasaran yang lain maka jumlah daun yang dipetik juga berbeda," katanya. 


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga lereng Sindoro Temanggung lakukan tradisi wiwit tembakau