Infrastruktur di Jateng dorong pertumbuhan ekonomi diatas nasional
Selasa, 30 Agustus 2022 16:08 WIB
Ilustrasi-Salah satu UMKM yang ditampilkan pada kegiayan Technolink. Infrastruktur untuk UMKM menjadi salah satu perhatian utama Pemprov Jateng dalam rangka pertumbuhan ekonomi. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mengembangkan sarana infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi usai pandemi COVID-19.
Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Peni Rahayu di Solo, Selasa, mengatakan pengembangan sarana infrastruktur ini bertujuan untuk memperkuat kinerja investasi daerah.
"Di antaranya kemudahan investasi dengan menyediakan pengembangan infrastruktur, jalan tol ini jadi daya tarik utama. Ada Transjawa yang sebentar lagi juga nyambung Solo-Jogja, bahkan Jawa Tengah bagian selatan," katanya.
Selain itu, menurut dia, pemerintah juga melakukan pengembangan kawasan industri, di antaranya Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang dengan luasan 4.200 hektare yang diharapkan mampu memberikan peluang usaha di Jawa Tengah.
"Bahkan di dalam kawasan industri kami juga akan mengembangkan UKM. 30 persen dari total kawasan industri akan kami bangun untuk UMKM. Ini sesuai dengan peraturan presiden di mana tumbuh industri besar juga harus tumbuh UMKM. Harapannya ke depan UMKM ini bisa mensuplai sebagian besar bahan baku untuk industri yang ada di sana," katanya.
Terkait dengan kondisi perekonomian di Jawa Tengah, ia memaparkan pada triwulan II-2022 kondisi ekonomi di Jawa Tengah sudah membaik dengan indikator pertumbuhan ekonomi sebesar 5,66 persen.
Ia mengatakan angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara nasional pada periode yang sama mencapai 5,44 persen.
Dari sisi produksi, menurut dia, terdapat 14 lapangan usaha yang sudah tumbuh positif. Dari total tersebut, empat di antaranya memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi, yakni pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi yang mencapai 71,39 persen dari total PDRB di Jawa Tengah.
"Ini memberikan kebangkitan tenaga kerja sebanyak 14,54 juta orang. Dari pertumbuhan ekonomi ini untuk laju pertumbuhan pengangguran di Jawa Tengah sudah berkurang, angka kemiskinan di Jateng juga berkurang. Bahkan, Jateng merupakan provinsi yang tercepat menurunkan pengangguran dan kemiskinan," katanya.
Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Peni Rahayu di Solo, Selasa, mengatakan pengembangan sarana infrastruktur ini bertujuan untuk memperkuat kinerja investasi daerah.
"Di antaranya kemudahan investasi dengan menyediakan pengembangan infrastruktur, jalan tol ini jadi daya tarik utama. Ada Transjawa yang sebentar lagi juga nyambung Solo-Jogja, bahkan Jawa Tengah bagian selatan," katanya.
Selain itu, menurut dia, pemerintah juga melakukan pengembangan kawasan industri, di antaranya Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang dengan luasan 4.200 hektare yang diharapkan mampu memberikan peluang usaha di Jawa Tengah.
"Bahkan di dalam kawasan industri kami juga akan mengembangkan UKM. 30 persen dari total kawasan industri akan kami bangun untuk UMKM. Ini sesuai dengan peraturan presiden di mana tumbuh industri besar juga harus tumbuh UMKM. Harapannya ke depan UMKM ini bisa mensuplai sebagian besar bahan baku untuk industri yang ada di sana," katanya.
Terkait dengan kondisi perekonomian di Jawa Tengah, ia memaparkan pada triwulan II-2022 kondisi ekonomi di Jawa Tengah sudah membaik dengan indikator pertumbuhan ekonomi sebesar 5,66 persen.
Ia mengatakan angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara nasional pada periode yang sama mencapai 5,44 persen.
Dari sisi produksi, menurut dia, terdapat 14 lapangan usaha yang sudah tumbuh positif. Dari total tersebut, empat di antaranya memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi, yakni pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi yang mencapai 71,39 persen dari total PDRB di Jawa Tengah.
"Ini memberikan kebangkitan tenaga kerja sebanyak 14,54 juta orang. Dari pertumbuhan ekonomi ini untuk laju pertumbuhan pengangguran di Jawa Tengah sudah berkurang, angka kemiskinan di Jateng juga berkurang. Bahkan, Jateng merupakan provinsi yang tercepat menurunkan pengangguran dan kemiskinan," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB