Tingkat hunian hotel di Banyumas mulai meningkat
Rabu, 31 Agustus 2022 14:31 WIB
Ketua PHRI Kabupaten Banyumas Irianto. ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyumas Irianto memastikan adanya peningkatan okupansi hotel di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sejak adanya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Kalau berbicara okupansi hotel, alhamdulillah dalam beberapa bulan ini sudah mulai menggeliat dan meningkat, terutama saat weekend (akhir pekan)," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Ia mengatakan peningkatan okupansi tersebut lebih banyak terjadi pada hotel-hotel yang ada di wilayah Purwokerto terutama hotel-hotel bintang seiring dengan kegiatan pariwisata di Kabupaten Banyumas yang mulai menggeliat.
Kendati demikian, Irianto mengaku belum bisa memastikan berapa persen peningkatan okupansi hotel tersebut.
"Kami belum update, karena memang ada beberapa hotel yang belum membuka seluruh kamarnya. Baru sebagian kamar yang dibuka untuk melayani tamu," katanya.
Ia mengatakan selama pandemi COVID-19, sebagian besar hotel tidak membuka seluruh kamar yang dimilikinya. Sehingga jika hotel tersebut memiliki 100 kamar atau 60 kamar, yang dibuka hanya berkisar 40-50 persen.
Saat ini, tambah dia, kamar-kamar tersebut juga belum semuanya dioperasionalkan, meski sektor pariwisata menunjukkan tanda-tanda mulai menggeliat kembali.
"Mungkin karena kotor, ada kerusakan, dan sebagainya, sehingga belum bisa dioperasionalkan," jelasnya.
Terkait aturan terbaru yang mewajibkan pelaku perjalanan dalam negeri telah mendapatkan vaksin dosis ketiga (booster/penguat), Irianto memperkirakan kebijakan itu tidak akan terlalu berpengaruh terhadap okupansi hotel.
"Soalnya bagaimanapun mereka (pelaku perjalanan dalam negeri) juga butuh untuk divaksin booster. Ini merupakan langkah yang baik bagi dunia pariwisata, apalagi hotel dan restoran," katanya.
Lebih lanjut, ia mengharapkan banyaknya tempat wisata di Banyumas yang kembali dibuka termasuk hadirnya sejumlah objek wisata baru, akan meningkatkan okupansi hotel dan menambah lama masa tinggal wisatawan.
Selama ini, lanjut dia, rata-rata lama tinggal wisatawan di Banyumas hanya dua hari satu malam terutama pada akhir pekan, yakni datang pada hari Sabtu dan pulang pada hari Minggu.
"Namun dengan makin banyaknya objek wisata di Banyumas, kami berharap lama tinggal wisatawan bisa bertambah, paling tidak menjadi tiga hari dua malam, yakni datang pada hari Jumat dan pulang pada hari Minggu," kata Irianto.
"Kalau berbicara okupansi hotel, alhamdulillah dalam beberapa bulan ini sudah mulai menggeliat dan meningkat, terutama saat weekend (akhir pekan)," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Ia mengatakan peningkatan okupansi tersebut lebih banyak terjadi pada hotel-hotel yang ada di wilayah Purwokerto terutama hotel-hotel bintang seiring dengan kegiatan pariwisata di Kabupaten Banyumas yang mulai menggeliat.
Kendati demikian, Irianto mengaku belum bisa memastikan berapa persen peningkatan okupansi hotel tersebut.
"Kami belum update, karena memang ada beberapa hotel yang belum membuka seluruh kamarnya. Baru sebagian kamar yang dibuka untuk melayani tamu," katanya.
Ia mengatakan selama pandemi COVID-19, sebagian besar hotel tidak membuka seluruh kamar yang dimilikinya. Sehingga jika hotel tersebut memiliki 100 kamar atau 60 kamar, yang dibuka hanya berkisar 40-50 persen.
Saat ini, tambah dia, kamar-kamar tersebut juga belum semuanya dioperasionalkan, meski sektor pariwisata menunjukkan tanda-tanda mulai menggeliat kembali.
"Mungkin karena kotor, ada kerusakan, dan sebagainya, sehingga belum bisa dioperasionalkan," jelasnya.
Terkait aturan terbaru yang mewajibkan pelaku perjalanan dalam negeri telah mendapatkan vaksin dosis ketiga (booster/penguat), Irianto memperkirakan kebijakan itu tidak akan terlalu berpengaruh terhadap okupansi hotel.
"Soalnya bagaimanapun mereka (pelaku perjalanan dalam negeri) juga butuh untuk divaksin booster. Ini merupakan langkah yang baik bagi dunia pariwisata, apalagi hotel dan restoran," katanya.
Lebih lanjut, ia mengharapkan banyaknya tempat wisata di Banyumas yang kembali dibuka termasuk hadirnya sejumlah objek wisata baru, akan meningkatkan okupansi hotel dan menambah lama masa tinggal wisatawan.
Selama ini, lanjut dia, rata-rata lama tinggal wisatawan di Banyumas hanya dua hari satu malam terutama pada akhir pekan, yakni datang pada hari Sabtu dan pulang pada hari Minggu.
"Namun dengan makin banyaknya objek wisata di Banyumas, kami berharap lama tinggal wisatawan bisa bertambah, paling tidak menjadi tiga hari dua malam, yakni datang pada hari Jumat dan pulang pada hari Minggu," kata Irianto.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Hotel Aruss Semarang gandeng Sultan Production perbaiki lapangan olahraga sekolah
31 October 2024 0:40 WIB
Hotel Metro Park View gelar "coffee morning" spesial di Kemenkumham Jateng
04 September 2024 19:24 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB