Purwokerto (ANTARA) - Pengarang novel "Perempuan Berkalung Sorban" Abidah El Khalieqy dalam waktu dekat akan menjadi pengajar pada mata kuliah Penulisan Sastra Kreatif di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

Pengarang yang sering mengangkat tema perempuan feminis tersebut akan menyajikan materi berkait dengan penulisan fiksi, berdasarkan pengalamannya sebagai pengarang yang sudah dia tekuni lebih dari 35 tahun. 

Sejumlah karya pun telah dihasilkan Abidah di antaranya Geni Jora, Perempuan Berkalung Sorban (sudah difilmkan, red.), Atas Singgasana, Menari di Atas Gunting, Kartini, Santri Cengkir, dan lain-lain. 

Melalui program Praktisi Mengajar, Abidah diharapkan akan menyajikan materi-materi yang menarik dalam kepenulisan fiksi sehingga dapat memotivasi mahasiswa untuk menulis karya sastra. 

"Kami memilih Abidah sebagai praktisi dalam program Praktisi Mengajar untuk mengajar pada maa kuliah Penulisan Sastra Kreatif, karena kami lihat Abidah cukup produktif dalam dunia kepenulisan dengan karya-karyanya yang cukup berkualitas," kata Dra. Eko Sri Israhayu, M. Hum. selaku pengampu mata kuliah Penulisan Sastra Kreatif. 

Dosen yang juga seorang penulis itu menjelaskan adanya program dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang disebut sebagai program Praktisi Mengajar. 

Sesuai namanya yakni Praktisi Mengajar, maka program tersebut akan menghadirkan para praktisi dalam kegiatan perkuliahan di kampus. Program Praktisi Mengajar merupakan program Kampus Merdeka yang diinisiasi oleh Mendikbudristek pada Juni 2022. 

Program tersebut diharapkan akan membawa pembaharuan pada sistem pembelajaran di kelas, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan metode studi kasus masalah terkini, ilmu dan teori yang diperoleh mahasiswa untuk pemecahan masalah. 

Selain itu, melalui Praktisi Mengajar diharapkan mahasiswa juga dapat mengembangkan soft skills-nya dengan bekerja berkelompok. Melalui program Praktisi Mengajar, para ahli di dunia industri datang ke dalam kampus untuk membagikan pengalaman praktisnya. 

Baca juga: Akademisi UMP berikan kiat cara mencegah perundungan

Sesuai harapan Mendikbudristek, program ini diharapkan akan ada kolaborasi antara praktisi dan dosen, di ruang-ruang pembelajaran yang lebih kolaboratif dan partisipatif     

"Tidak hanya Abidah, yang dihadirkan dalam Program Praktisi Mengajar, kami juga menghadirkan praktisi lain yang memiliki kepiawaian dalam mengolah kata. Ia seorang  penyair, namanya Hamdy Salad," ujar dosen yang biasa disapa Bunda Yayuk itu. 

Menurut dia, Hamdy Salad yang dihadirkan sebagai praktisi diharapkan dengan pengalamannya sebagai penyair dan dapat memberikan pengetahuan berkait kepenulisan puisi. 

Penyair yang juga jago baca puisi itu diharapkan akan memberikan kiat-kiat yang lebih mudah dipahami dalam dunia kepenulisan puisi. Hal ini karena mahasiswa sering merasa kesulitan untuk membuat karya berupa puisi yang di dalamnya menggunakan pilihan kata atau diksi. 

Hamdy menulis beberapa buku di antaranya Agama Seni, Musikalisasi Puisi, Doa Terakhir Hewan Kurban, Bercinta di Luar Kebun Binatang, Tak Ada Bintang di Dadanya, dan lain-lain.

Disambut mahasiswa
 
Kehadiran praktisi di kampus diperlukan karena dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru yang memotivasi mahasiswa. Hal itu diharapkan oleh sejumlah mahasiswa, yang memperoleh informasi bahwa mata kuliah yang ditempuhnya akan mendatangkan praktisi. 

“Dengan adanya praktisi mengajar pada mata kuliah Penulisan Sastra Kreatif dapat menambah daya tarik dan semangat saya serta teman-teman untuk mengikuti mata kuliah ini karena bertemu dan belajar secara langsung dengan penulis terkenal, serta berpikir hal ini akan menambah rasa kepercayaan diri untuk menulis karya setelah mengikuti program ini," kata salah seorang mahasiswa PBSI, Laeli Yogi.

Sementara salah seorang mahasiswa dari Universitas Jambi yang sedang mengikuti kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka di prodi PBSI UMP, Wildan menyatakan kegembiraannya dapat mengikuti kuliah yang dihadiri praktisi.

Baca juga: Rektor UMP dan Rektor UMY "gowes" bareng kampanyekan gaya hidup sehat

Menurut dia, program tersebut sangat menarik dikarenakan bisa bertemu dan belajar langsung mengenai sastra oleh praktisi yang sangat keren seperti Abidah El Khalieqy dan Hamdy Salad. 

"Dengan adanya praktisi mengajar ini, dapat menambah pengetahuan kita tentang menulis, sehingga bisa menjadi suatu pekerjaan sampingan," katanya. 

Ia mengharapkan dengan adanya praktisi mengajar pada mata kuliah Penulisan Sastra Kreatif, hal tersebut dapat membuat mahasiswa termotivasi dan semangat dalam membuat suatu tulisan sastra yang kreatif mengikuti dengan perkembangan zaman yang ada.

"Saya berharap dengan adanya praktisi mengajar hal tersebut dapat membuat saya bisa mentransfer ilmu yang telah diberikan oleh praktisi pengajar kepada teman-teman, kerabat, ataupun keluarga yang di kampung halaman," kata Wildan.

Mahasiswa PBSI UMP lainnya, Siti Nur Dian Khasanah mengatakan hadirnya praktisi mengajar pada mata kuliah Penulisan Sastra Kreatif di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan suatu hal yang sangat luar biasa. 

Dia mengharapkan dengan adanya praktisi yang mengajar pada mata kuliah tersebut dapat memajukan sumber daya manusia yang unggul, sehingga yang semula baik akan menjadi lebih baik lagi. 

"Selain itu, bimbingan dan didikan dari para praktisi harapannya dapat berkontribusi pada munculnya para lulusan yang memiliki kompetensi tinggi, mampu memecahkan masalah, komunikatif, dan adaptif terhadap dinamika dunia kerja khususnya dalam hal kepenulisan," katanya.

Berikan pengalaman praktis

Kehadiran praktisi dalam perkuliahan diharapkan dapat memberi pengalaman praktis berdasarkan pengalaman yang pernah dialami praktisi tersebut. Melalui penyajian materi berkait dengan pengalaman praktis, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengayaan.  

Kepala Program Studi PBSI FKIP UMP Dra. Siti Fathonah menyatakan kegembiraannya. Hal ini karena melalui Program Praktisi Mengajar akan hadir 3 praktisi pada prodi yang dipimpinnya. 

Baca juga: Sambut mahasiswa baru, UMP hadirkan menteri hingga jenderal

Menurut dia, 3 praktisi yang akan mengajar di Prodi PBSI untuk mata kuliah Penulisan Sastra Kreatif dan Penulisan Skenario Film terdiri atas Abidah El Khalieqy, Hamdy Salad, dan Gary Yourdan Herlambang.

"Harapan saya, semoga program ini menambah nilai plus bagi Prodi PBSI. Semoga mahasiswa menjadi bersemangat dan termotivasi mengikuti perkuliahan, karena pengampunya orang-orang hebat, yang sudah tidak diragukan lagi karena memiliki kualitas tingkat nasional," katanya.

Selain itu, kata dia, mahasiswa juga diharapkan bisa memperoleh ilmu dan wawasan yang baru yang kreatif dan nantinya menghasilkan produk sesuai dengan program Praktisi Mengajar.

Fathonah juga mengharapkan para dosen di Prodi PBSI kelak tertarik untuk mengajukan proposal Program Praktisi Mengajar agar dapat menghadirkan pakar lebih banyak lagi di Prodi PBSI.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Rektor 1 UMP Ir. Aman Suyadi, M.Si. mengharapkan mahasiswa menjadi lebih termotivasi dengan adanya pengayaan dari para praktisi yang hadir dalam perkuliahan pada sejumlah mata kuliah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Berkaitan dengan program yang baru diluncurkan Kemendikbudristek bulan Juni 2022, kata dia, UMP cukup berbangga karena dapat menghadirkan praktisi berjumlah 39 orang.

"Para praktisi tersebut akan mengajar di beberapa program studi pada beberapa fakultas. Saya berharap untuk waktu yang akan datang, UMP dapat mendatangkan praktisi lebih banyak lagi," katanya.

Saat ditanya dukungan pihak universitas pada pelaksanaan program Praktisi Mengajar, Aman mengatakan pihaknya sangat mendukung kehadiran program tersebut. 

Bahkan, ia mengaku memantau perjalanan program Praktisi Mengajar tersebut secara rutin, mulai dari tahap pengusulan program hingga persiapan pelaksanaan. 

"Berkaitan dukungan universitas atas program Praktisi mengajar, kami dari pimpinan universitas sangat mendukung. Yang pertama, pimpinan universitas telah menunjuk Koordinator Praktisi Mengajar, yaitu Dr. Pri Iswati, S. Far. M.Farm. Apt. yang bertugas menyusun proposal untuk memperoleh dana hibah, selanjutnya belanja praktisi," katanya. 

Kedua, kata dia, pihak universitas mengkoordinasikan antara praktisi, dosen, kaprodi, dan dekan agar semua bersepakat sehingga semua capaian pembelajaran dan capaian

 mata kuliah yang ditawarkan dapat tercapai dengan baik. 

"Dukungan lain juga kami berikan, yakni berupa fasilitas pendukung perkuliahan ataupun praktikum yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran tentunya akan difasilitasi universitas," jelas Aman.

Baca juga: World Coconut Day, Moeldoko dan Rektor nikmati Klapa di kebun Kopyor UMP
Baca juga: Rektor UMP jadi pembicara kuliah umum di Brunei Darussalam