Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap mengentaskan sejumlah desa yang masuk kategori kemiskinan ekstrem dengan cara memanfaatkan pendataan registrasi sosial ekonomi Satu data Indonesia.

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Senin, mengatakan bahwa sedikitnya 25 desa yang tersebar di lima kecamatan yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.

"Masih ada tingkat kemiskinan ekstrem di 25 desa yang tersebar di lima kecamatan. Masing-masing kecamatan ada lima desa yang tercatat sebagai kemiskinan ekstrem," katanya.

Baca juga: Pemprov Jateng siap hapus kemiskinan ekstrem pada 2024

Lani Dwi Rejeki tidak menyebutkan secara terperinci lima kecamatan yang memiliki desa kategori kemiskinan ekstrem itu di mana saja.

Menurut dia, pemanfaatan pendataan registrasi sosial ekonomi Satu Data Indonesia menjadi penting karena hal ini bakal menghasilkan banyak data kependudukan.

"Ada 50 pertanyaan bagi setiap individu di keluarga yang didata yaitu antara lain kesehatan, ketenagakerjaan, aset, dan tingkat kesejahteraan," katanya.

Dia mengatakan pemerintah daerah akan terus berupaya melakukan pengentasan kemiskinan ekstrem agar dapat segera dituntaskan.

"Ini merupakan upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dengan memberikan peluang pada masyarakat agar bisa meningkatkan kebutuhan ekonominya maupun pemenuhan gizi," katanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo pastikan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem terus berjalan
Baca juga: Ikut tanggulangi kemiskinan ekstrem, PT Djarum merenovasi 10 RTLH di Pemalang
Baca juga: DPRD Jateng mendukung pemprov tangani kemiskinan ekstrem