"Pada Tour de Borobudur tahun ini, desain jersey dibuat oleh Jason Santoso, seorang anak berkebutuhan khusus asal Solo," kata dia saat konferensi pers Tour de Borobudur XXII/2022 di GOR Jatidiri, Semarang, Rabu.
Jersey yang nanti akan dikenakan oleh peserta Tour de Borobudur pada 5-6 November 2022 cukup unik karena memuat unsur makanan, tempat wisata, dan kebudayaan berupa gambar wayang.
Menurut dia, keterlibatan anak berkebutuhan khusus adalah wujud dari tema yang diangkat oleh penyelenggara Tour de Borobudur 2022 yakni "Recover Together Stronger" sebagai semangat kebangkitan bersama setelah dua tahun lebih dilanda pandemi COVID-19.
"Mudah-mudahan ini bagian dari cara kita berkolaborasi dan memberikan semangat pada kegiatan ini termasuk partisipasi kepada mereka," kata Ganjar.
Selain penyandang disabilitas, gelaran tahun ini juga melibatkan kalangan masyarakat yang lebih banyak, termasuk pemerintah daerah yang wilayah dilewati oleh rute Tour de Borobudur 2022.
Hal berbeda lain yang ditawarkan dalam Tour de Borobudur 2022 adalah penyelenggaraan kembali digelar secara serentak karena selama pandemi dibagi ke dalam 22 seri selama beberapa pekan dan jumlah peserta tiap seri dibatasi sekitar 50-100 pesepeda saja.
"Akan kita laksanakan secara serentak, saya harapkan ini memacu atlet kita untuk makin berprestasi, tourism-nya bisa jalan lagi sehingga sport tourism-nya sekarang bisa kita lakukan," ujarnya.
Ganjar berharap atlet dan panitia menyiapkan diri secara serius dengan terus latihan dan mengikuti ajang ini.
Ketua Pelaksana Bank Jateng Tour de Borobudur 2022 Hendra Dharmanto menambahkan pada gelaran tahun ini penyelenggara memberikan tiga sentuhan berbeda yang disebut Trilogi Tour de Borobudur.
Trilogi itu menggambarkan tiga kegiatan berupa Tour de Muria yang digelar September, kemudian Tour de Dieng, dan puncaknya Tour de Borobudur.