Pelepasan ekspor yang merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Surakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), dan Bank Jateng ini berlangsung di Solo Techno Park, Surakarta, Rabu.
Produk ekspor berupa kerajinan tangan, furnitur, tekstil, dan produk fesyen yang berasal dari dua UMKM tersebut nantinya akan dipamerkan di La Maison de I’indonesie di Paris.
Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kerja sama beberapa pihak untuk mendorong pengembangan ekspor ini menjadi contoh yang bisa direplikasi oleh daerah lainnya.
"Perguruan tinggi itu kan punya riset, punya mahasiswa, terus kemudian punya konsep merdeka belajar. Praktik saja, bisa direplikasi sistemnya," katanya.
Baca juga: Menteri Perdagangan lepas ekspor rambut palsu buatan Purbalingga ke Amerika
Baca juga: Satai Ambal khas Kebumen kini di ekspor hingga Belgia dan Jepang
Menurut dia, perguruan tinggi bisa bergerak untuk mendampingi sejumlah UMKM dan kemudian dikurasi, sehingga produknya berkualitas serta bisa didorong naik kelas, serta diekspor.
"Kerja sama ini harapannya menjadi satu model, saya meyakini polanya tidak cukup hanya sekadar pameran tapi harus jualan, maka temanya hari ini dari expo ke ekspor. Itu menurut saya paling bagus," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga turut memfasilitasi, khususnya melalui kedutaan besar di luar negeri, salah satunya dengan membeli toko dan dijadikan Rumah Indonesia.
"Sehingga orang akan terbiasa bahwa dia membutuhkan sesuatu dengan tingkat keunikan ala Indonesia, dia tahu ke mana harus pergi,” katanya.
Mantan anggota DPR RI ini juga menegaskan soal pendanaan kepada UMKM merupakan hal yang mudah sebab saat ini Bank Jateng siap dengan berbagai macam skema kredit yang telah ada.(LHP)
Baca juga: Ke Turki, Banjarnegara ekspor 45 ton mocaf