Pemkab Batang raih penghargaan smart economy-branding
Senin, 21 November 2022 22:40 WIB
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki bersama Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Batang Triossy Juniarto memperlihatkan penghargaan Smar Branding dan Smart Economy, Senin (21/11/2022). (ANTARA/HO-Humas Batang)
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meraih dua penghargaan program smart city (kota pintar) yaitu "Smart Branding" dan "Smart Economy" pada ajang Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2022.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Senin, mengatakan bahwa penghargaan ini sebagai bukti bahwa pemkab konsisten melakukan upaya membangun kepercayaan masyarakat agar pertumbuhan ekonomi menjadi stabil meski terjadi pandemi COVID-19.
"Pertumbuhan ekonomi masih konsisten baik pada masa maupun pascapandemi, artinya program terkait ekonomi dan pencitraan pemkab dilaksanakan dengan baik demi terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto menjelaskan penghargaan "Smart Branding" menjadi bukti bahwa pemkab telah melahirkan inovasi seperti katalog ekonomi kreatif.
Selain itu, kata dia, pemkab juga dinilai mampu melakukan branding daerah yang proinvestasi sehingga Kawasan Industri Terpadu Batang yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai upaya pemulihan ekonomi pascapandemi.
"Kemudian pencapaian investasi di daerah ini juga sangat baik seiring dengan adanya Kawasan Industri Terpadu (KIT) di mana pada tahun 2021 mencapai sekitar Rp7,5 triliun," katanya.
Dikatakan, pada kategori "Smart Economy", pihaknya juga menyelenggarakan layanan "Batang Karier" sebagai upaya "menyalurkan calon tenaga kerja baru ke beberapa perusahaan yang membutuhkan.
Layanan ini semakin lengkap seiring dengan fitur integrasi dengan 'SIAP Kerja Kementerian Ketenagakerjaan' dan 'e-Makaryo' dari Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah yang memanjakan para pencari kerja di daerah untuk mendapatkan informasi kerja, informasi pelatihan, informasi Lembaga pelatihan, dan bursa kerja," katanya.
Triossy Juniarto mengatakan dengan fasilitas yang semakin lengkap ini maka Pemkab Batang dianggap mampu untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka dengan memberikan informasi kerja seluas-luasnya kepada masyarakat.
Untuk membuka simpul ekonomi, kata dia, pemkab juga berinovasi membuka program kuliner tradisional 'Minggon Jatinan;.
"Kuliner Minggon Jatinan dinilai mampu membuka peluang usaha dengan pemberdayaan UMKM yang peduli terhadap lingkungan. Inovasi ini juga telah direplikasi di beberapa daerah dengan meluncurkan kegiatan yang sama," katanya.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Senin, mengatakan bahwa penghargaan ini sebagai bukti bahwa pemkab konsisten melakukan upaya membangun kepercayaan masyarakat agar pertumbuhan ekonomi menjadi stabil meski terjadi pandemi COVID-19.
"Pertumbuhan ekonomi masih konsisten baik pada masa maupun pascapandemi, artinya program terkait ekonomi dan pencitraan pemkab dilaksanakan dengan baik demi terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto menjelaskan penghargaan "Smart Branding" menjadi bukti bahwa pemkab telah melahirkan inovasi seperti katalog ekonomi kreatif.
Selain itu, kata dia, pemkab juga dinilai mampu melakukan branding daerah yang proinvestasi sehingga Kawasan Industri Terpadu Batang yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai upaya pemulihan ekonomi pascapandemi.
"Kemudian pencapaian investasi di daerah ini juga sangat baik seiring dengan adanya Kawasan Industri Terpadu (KIT) di mana pada tahun 2021 mencapai sekitar Rp7,5 triliun," katanya.
Dikatakan, pada kategori "Smart Economy", pihaknya juga menyelenggarakan layanan "Batang Karier" sebagai upaya "menyalurkan calon tenaga kerja baru ke beberapa perusahaan yang membutuhkan.
Layanan ini semakin lengkap seiring dengan fitur integrasi dengan 'SIAP Kerja Kementerian Ketenagakerjaan' dan 'e-Makaryo' dari Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah yang memanjakan para pencari kerja di daerah untuk mendapatkan informasi kerja, informasi pelatihan, informasi Lembaga pelatihan, dan bursa kerja," katanya.
Triossy Juniarto mengatakan dengan fasilitas yang semakin lengkap ini maka Pemkab Batang dianggap mampu untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka dengan memberikan informasi kerja seluas-luasnya kepada masyarakat.
Untuk membuka simpul ekonomi, kata dia, pemkab juga berinovasi membuka program kuliner tradisional 'Minggon Jatinan;.
"Kuliner Minggon Jatinan dinilai mampu membuka peluang usaha dengan pemberdayaan UMKM yang peduli terhadap lingkungan. Inovasi ini juga telah direplikasi di beberapa daerah dengan meluncurkan kegiatan yang sama," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024