Purwokerto (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM berupaya meningkatkan daya saing perajin gula semut di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melalui Pelatihan Bagi Usaha Mikro Potensi Lokal Berbasis Ekspor pada 6-9 Desember 2022.

Dalam siaran pers yang diterima di Purwokerto, Banyumas, Kamis, Deputi Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius mengatakan Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah penghasil gula semut atau gula kelapa terbesar di Jawa Tengah yang sudah menjangkau pasar ekspor.

"Industri rumahan gula semut turut bertumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan gula semut di pasar domestik maupun pasar global,” katanya.

Ia mengatakan hal itu mendorong Kemenkop UKM untuk menggelar pelatihan bagi pelaku usaha gula semut di Banyumas agar daya saing mereka di pasar ekspor semakin meningkat.

Dalam hal ini Banyumas dikenal dengan gula kelapanya yang berkualitas serta merupakan salah satu kabupaten dengan produksi gula semut kelapa tertinggi di Indonesia.

"Diversifikasi produk gula kelapa menjadi gula semut yang dilakukan (di Banyumas), bahkan telah menembus pasar ekspor,” tegasnya.

Baca juga: CSR Pertamina dorong petani Gula Semut sertifikasi produk

Oleh karena itu Yulius mengharapkan dalam pelatihan tersebut pelaku usaha dapat memperoleh informasi tentang gambaran negara-negara tujuan ekspor baru. Dengan membuka akses pasar ke negara baru tujuan ekspor, maka akan dapat meningkatkan skala ekspor gula semut dari Banyumas.

“Kementerian Koperasi dan UKM concern untuk pemberdayaan UMKM, salah satunya melalui kegiatan pengembangan kapasitas usaha mikro melalui pelatihan. Kali ini fokus pada pengembangan pasar baik lokal maupun ekspor di sektor pertanian khususnya produksi gula semut," katanya.

Baca juga: Desa Bumisari Purbalingga jadi proyek percontohan desa devisa klaster gula semut

Terkait dengan hal itu, Yulius mendorong peserta pelatihan memanfaatkan kegiatan tersebut untuk menambah wawasan, membangun inovasi, dan semakin mantap menjalankan usaha. Ia juga menekankan pentingnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada dan menjalan kolaborasi atau jejaring dengan sesama pelaku usaha.

Menurut dia, usaha gula semut telah berkontribusi terhadap pergerakan ekonomi Jawa Tengah, termasuk berkontribusi bagi ekspor UKM nasional hingga mencapai 14,4 persen.

"Oleh sebab itu dengan semakin meningkatnya ekspor gula semut, maka diharapkan berdampak pula terhadap pencapaian target ekspor UKM nasional," kata Yulius.

Baca juga: UMKM gula semut binaan Pertamina bertekad tembus pasar ekspor

Pelatihan yang diikuti 35 pelaku usaha gula semut itu bersinergi dengan benihbaik.com serta Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas. Pelatihan tersebut juga menghadirkan ahli di bidang ekspor dan pelaku usaha ekspor yang memberikan wawasan dan pola pikir bisnis ekspor bagi peningkatan kapasitas pelaku usaha gula semut.

Sementara materi pendukung berupa mencakup tip membangun fondasi bisnis, digital marketing, optimasi e-commerce, perencanaan periklanan dan penjualan, selling skill, mencari pembeli potensial dari luar negeri, penyiapan produk, perhitungan harga, pemasaran, penjualan, pembayaran, dan dokumen ekspor.

Dalam pelatihan tersebut juga dilakukan business matching yang melibatkan Atase Perdagangan Indonesia di Canberra, Australia, Agung Harris Setiawan. 

Baca juga: Penuhi permintaan Moscow, Purbalingga kembangkan industri gula semut