Semarang (ANTARA) - Gubernur Ganjar Pranowo membawa Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan keterbukaan informasi publik dari Komisi Informasi Pusat.
Penghargaan yang diterima lima kali berturut itu diserahkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Banten, Rabu.
Jawa Tengah mendapat peringkat pertama provinsi keterbukaan informasi publik dengan nilai 99,95, disusul Provinsi Jawa Barat dengan nilai 98,85, dan Provinsi Aceh dengan nilai 98,64.
Ditemui usai menerima penghargaan, Ganjar membeberkan rahasianya mendapatkan nilai nyaris sempurna itu yakni komitmen memperbaiki diri dan menunjukkan informasi di luar indikator dari Komisi Informasi.
“Kami mencoba memberikan informasi yang tidak masuk kriteria dan kekinian. Apa itu? media sosial,” katanya.
Menurut dia, hal itu sesuai dengan yang disampaikan Menkopolhukkam Mahfud MD dalam sambutannya bahwa media sosial menjadi modal badan publik memulai mengelola keterbukaan informasi dengan baik.
“Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi, maka orang boleh nutupin kayak apa pun, tapi kalau video sudah ditempel ke objeknya maka semua akan jadi terbuka. Maka terbuka saja, gak usah risih kalau kita bersih,” ujarnya.
Ia mengakui jika capaian Pemprov Jateng ini tak bisa terjadi tanpa kerja keras para aparatur sipil negara dan penganugerahan ini merupakan wujud dari komitmen tersebut.
“Alhamdulillah hari ini mencapai puncaknya. Lima kali berturut-turut, menurut saya ini menunjukkan komitmen dari kawan-kawan di Pemprov Jateng untuk membuka informasi seluas-luasnya,” katanya.
Sejak tahun 2018, Ganjar membawa Jateng menjadi juara pertama dan provinsi terbaik nasional keterbukaan informasi publik.
Kemudian tahun 2019 Jateng kembali mendapat predikat sebagai provinsi paling informatif dan tradisi sebagai provinsi informatif itu dilanjutkan pada tahun 2020 dan tahun 2021.
Baca juga: Komisi I DPR RI puji pengelolaan data Provinsi Jateng
Baca juga: Jalan provinsi di Jateng ditargetkan mulus pada 2022 akhir