Blora (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Denny Septiviant menyerahkan bantuan berupa ribuan bibit pohon dan puluhan ternak kepada para petani hutan sebagai upaya pemberdayaan sekaligus peningkatan kesejahteraan.
“Ada bisnis ekowisata, agrosilvopastoral, bioenergi, bisnis hasil hutan bukan kayu, agroforestri dan lain-lain. Semua sebetulnya menghasilkan, bisa menyejahterakan, tapi sekali lagi pendampingan ini sangat diperlukan,” katanya di sela Penanaman Pohon dan Penyerahan Bantuan Bibit dan Ternak kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Sendang Agungrejo, Desa Bago, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Kamis, (22/12).
Menurut dia, perhutanan sosial bukan sebatas pemberian izin atau mengeluarkan surat keputusan kepada masyarakat petani hutan, namun terpenting lagi adalah pendampingan untuk program-program lanjutan, seperti aspek bisnis perhutanan sosial sesuai kemampuan masyarakat.
Ia menegaskan, PKB berkomitmen terus mengawal Program-Program Perhutanan Sosial agar dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
“Karena pengelolaan hutan lestari menjadi pilar penting untuk membangkitkan sektor kehutanan sekaligus menjadi penopang dalam pencapaian komitmen Indonesia terhadap pengendalian perubahan iklim,” ujarnya.
Sejak mendapat IPHPS tahun 2021, para petani mulai bergerak menggarap kawasan hutan yang totalnya 168 hektare dan total ada 124 petani yang berasal dari lima desa sekitar.
Denny Septiviant bersama Kepala Desa Sogo, Muspika Kecamatan Kedungtuban, Perhutani Cepu, Dinas Pertanian Kabupaten Blora, Dinas Kehutanan Kabupaten Blora melakukan penanaman pohon bersama masyarakat di lahan kelompok tani hutan sebagai salah satu upaya bersama menjaga hutan dari degradasi.
“Saya berharap bantuan 5.000 bibit dan 25 ekor kambing ini jadi modal awal kelompok tani hutan untuk membuat kebun bibit rakyat dan pembibitan ternak kolektif. Ada berbagai bibit seperti albasia, durian, petai, jengkol, mangga dan alpukat. Saya harap semua dikelola kelompok, nantinya didistribusikan kepada para anggota,” katanya.
Denny juga berharap melalui kelimpok tani hutan, para petani penggarap juga mulai membangun koperasi.
Jika saat ini petani tergantung kepada tengkulak untuk mendapat pinjaman modal kerja untuk bibit, pupuk sampai obat-obatan, kedepan diharapkan melalui koperasi ini kelompok tani hutan lebih mandiri.
“Penanaman di lahan Perhutan Sosial ini sebagai salah satu wujud pelaksanaan pesan yang terhormat Bapak Presiden Jokowi agar secara paralel melakukan pembangunan sekaligus menjaga lingkungan dan hutan,” ujarnya.
Suwarni (56), salah seorang petani perempuan penggarap yang menerima Surat Keputusan Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (SK-IPHPS) menyampaikan, dirinya dan suami menggarap lahan seluas 0,5 hektare dengan tanaman jagung dan singkong.
“Alhamdulillah dengan bantuan bibit buah dan ternak kambing dari Pak Denny ini, membuat kami semakin bertambah penghasilan,” katanya.