Logo Header Antaranews Jateng

Denny Septiviant ajak peserta Diklatsar Banser Grobogan doakan kesembuhan David

Selasa, 28 Februari 2023 12:17 WIB
Image Print
Diklatsar Banser Grobogan. (ANTARA/HO-Dok)

Grobogan (ANTARA) - Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah Denny Septiviant mengajak seluruh anggota Ansor peserta Diklatsar Banser Grobogan untuk mendoakan kesembuhan Cristalino David Ozora, putra salah satu pengurus pusat GP Ansor yang menjadi korban penganiayaan.
Ajakan tersebut disampaikan di sela sambutan dalam pembukaan Diklatsar yang diselenggarakan PAC GP Ansor Kecamatan Gabus di Ponpes Futuhiyyah Pandanharum Gabus Kabupaten Grobogan.
“Sebagai seorang muslim, doa bersama ini menjadi wujud empati bahwa Islam harus senantiasa mengawal keselamatan nyawa manusia (hifz al-nafs), terlebih bagi David yang mualaf,” kata Denny yang juga legislator PKB di DPRD Provinsi Jawa Tengah ini.
Dirinya berharap doa bersama yang digelar seluruh jajaran pengurus Ansor menjadi bentuk kekuatan bersama untuk saling mendoakan dan menjadi wadah solidaritas dan silaturahmi sesama kader NU.“Semoga peristiwa penganiayaan tidak terus berulang dan menjadi pelajaran berharga bagi penguatan moralitas keagamaan dan kebangsaan yang berperikemanusiaan, terutama di kalangan anak muda" ujar pria yang juga Ketua LBH Ansor Jawa Tengah.
Hadir dalam kegiatan tersebut  sejumlah pengurus MWC Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Gabus, Pengurus Ponpes Futuhiyyah, jajaran PAC PKB Gabus, dan jajaran PAC GP Ansor se-Kecamatan Gabus.
Di luar kasus penganiayaan ini, Denny menilai ada yang masih belum sempurna dari sistem pendidikan, mengingat para pelaku yang terlibat masih dalam usia baru lulus sekolah. 
"Melihat kronologis kejadian dan perlakukan sadis para pelaku terhadap korban, ini adalah warning bagi sistem pendidikan kita. Dengan demikian saya meyakini, bahwa pola pendidikan di pesantren adalah  yang paling ideal bagi anak usia remaja. Pengalaman saya dua orang anak saya nyantri di Pesantren API ASRI Tegalrejo, menunjukkan perilaku-nya jauh dari dunia kekerasan ini. Karena di pesantren, anak-anak dikenalkan dengan nilai-nilai persaudaraan dan kemanusiaan khas NU,” katanya.
Ia mengajak kepada orang tua untuk memasukkan putra-putri masing-masing ke pesantren-pesantren yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama karena pesantren tidak saja mengajarkan ilmu, tapi juga akhlak, akidah dan adab yang mulia. 



Pewarta :
Editor: Wisnu Adhi Nugroho
COPYRIGHT © ANTARA 2024