Santri Al-Falah yang hanyut di Sungai Margoyoso ditemukan meninggal dunia
Rabu, 4 Januari 2023 9:52 WIB
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, bersama tim gabungan melakukan pencarian korban hanyut di Sungai Margoyoso. (ANTARA/HO-BPBD.)
Jepara (ANTARA) - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, bersama tim gabungan berhasil menemukan korban hanyut di Sungai Margoyoso dalam kondisi meninggal dunia, Rabu.
Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto di Jepara, Rabu, korban bernama Sulton (14) yang merupakan santri di Pondok Al Falah Desa Kedungsari Kecamatan Welahan ditemukan di Bendungan Welahan Desa Ketileng pada Rabu pukul 00.00 WIB.
Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Welahan I untuk dilakukan visum. Kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
Kronologi kejadian santri hanyut tersebut, kata dia, berawal ketika sekitar 20-an santri beristirahat usai bermain bola di Lapangan Margoyoso Kecamatan Kalinyamatan, Jepara pada Senin (2/1) pukul 15.30 WIB.
Korban lantas membersihkan diri di sungai yang saat itu arus sungai cukup deras.
"Sejumlah teman korban sudah mengingatkan agar tidak mandi di sungai karena tidak aman, namun korban tetap memaksa sehingga hanyut terbawa arus sungai," ujarnya.
Untuk menghindari kasus serupa, dia mengingatkan anak-anak agar saat musim hujan tidak main atau mandi di sungai karena arusnya cenderung deras.
Sebelumnya, tim BPBD usai menerima laporan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pencarian korban dengan menyusuri aliran sungai tersebut. Akan tetapi belum membuahkan hasil dan baru ditemukan pada Rabu (4/1) ini.
Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto di Jepara, Rabu, korban bernama Sulton (14) yang merupakan santri di Pondok Al Falah Desa Kedungsari Kecamatan Welahan ditemukan di Bendungan Welahan Desa Ketileng pada Rabu pukul 00.00 WIB.
Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Welahan I untuk dilakukan visum. Kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
Kronologi kejadian santri hanyut tersebut, kata dia, berawal ketika sekitar 20-an santri beristirahat usai bermain bola di Lapangan Margoyoso Kecamatan Kalinyamatan, Jepara pada Senin (2/1) pukul 15.30 WIB.
Korban lantas membersihkan diri di sungai yang saat itu arus sungai cukup deras.
"Sejumlah teman korban sudah mengingatkan agar tidak mandi di sungai karena tidak aman, namun korban tetap memaksa sehingga hanyut terbawa arus sungai," ujarnya.
Untuk menghindari kasus serupa, dia mengingatkan anak-anak agar saat musim hujan tidak main atau mandi di sungai karena arusnya cenderung deras.
Sebelumnya, tim BPBD usai menerima laporan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pencarian korban dengan menyusuri aliran sungai tersebut. Akan tetapi belum membuahkan hasil dan baru ditemukan pada Rabu (4/1) ini.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Tubuh bocah SD hanyut di Sungai Wonotingal terapung di perairan Kendal
13 January 2024 17:06 WIB, 2024
Korban tenggelam di Sungai Lusi ditemukan meninggal hanyut hingga ke Sungai Wulan
15 November 2022 10:25 WIB, 2022
Yongki diduga hanyut di Sungai Lungge Temanggung, 200 petugas dikerahkan mencari
02 June 2021 13:06 WIB, 2021
Terpopuler - Insiden
Lihat Juga
Temperan KA Sancaka dengan truk di Sragen, perjalanan sejumlah KA sempat terhambat
10 January 2025 13:44 WIB