BPBD Banjarnegara pastikan Dieng aman dikunjungi wisatawan
Minggu, 15 Januari 2023 21:07 WIB
Arsip foto - Kawah Sileri di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara. ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memastikan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng masih aman untuk dikunjungi wisatawan meskipun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Dieng menjadi Waspada.
"Saat ini hanya Kawah Sileri yang ditutup sementara untuk wisatawan karena PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 1.000 meter dari tempat itu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyanto saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Sementara untuk objek wisata lainnya seperti Kompleks Candi Arjuna dan Kawah Sikidang, kata dia, masih aman untuk dikunjungi oleh wisatawan karena lokasinya jauh dari Kawah Sileri.
Lebih lanjut, dia mengatakan hingga saat ini BPBD Kabupaten Banjarnegara terus berkoordinasi dengan PVMBG khususnya Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng terkait dengan peningkatan aktivitas Kawah Sileri.
Berdasarkan data, kata dia, gempa di Dieng terjadi sejak tanggal 9 Januari 2023 dan terakhir pada hari Sabtu (14/1), pukul 18.12 WIB, dengan magnitudo 1,9.
"Informasi dari PVMBG, titik gempa di antara Kawah Sileri dan Kawah Timbang, lokasinya diperkirakan di daerah Lagetan. Saat ini teman-teman dari PVMBG masih melakukan analisis terhadap Kawah Timbang hingga tiga atau lima hari ke depan," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, Kawah Timbang bukan merupakan destinasi wisata karena berada di lahan pertanian milik warga.
Menurut dia, masyarakat setempat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya peningkatan aktivitas Kawah Timbang meskipun mereka sudah memahami daerah-daerah yang berpotensi mengeluarkan gas beracun.
"Sampai saat ini masih ada aktivitas burung di sekitar Kawah Timbang, sehingga teman-teman PVMBG masih melakukan analisis," tegas Andri.
Dalam kesempatan terpisah, petugas Pos PGA Dieng Aziz Yuliawan mengatakan hingga saat ini aktivitas Gunung Dieng khususnya Kawah Sileri masih fluktuatif seperti kondisi saat PVMBG menaikkan statusnya dari Normal menjadi Waspada pada hari Jumat (13/1), pukul 23.00 WIB.
Oleh karena itu, kata dia, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1.000 meter dari bibir Kawah Sileri karena ada potensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material di kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan.
"Sementara untuk warga di sekitar Kawah Timbang diimbau untuk tidak menggali tanah karena berpotensi terpapar gas beracun yang berbahaya bagi kehidupan," jelasnya.
Menurut dia, PVMBG melalui Pos PGA Dieng hingga saat ini masih melakukan pemantauan khususnya di Kawah Sileri dan Kawah Timbang.
"Saat ini hanya Kawah Sileri yang ditutup sementara untuk wisatawan karena PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 1.000 meter dari tempat itu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyanto saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Sementara untuk objek wisata lainnya seperti Kompleks Candi Arjuna dan Kawah Sikidang, kata dia, masih aman untuk dikunjungi oleh wisatawan karena lokasinya jauh dari Kawah Sileri.
Lebih lanjut, dia mengatakan hingga saat ini BPBD Kabupaten Banjarnegara terus berkoordinasi dengan PVMBG khususnya Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng terkait dengan peningkatan aktivitas Kawah Sileri.
Berdasarkan data, kata dia, gempa di Dieng terjadi sejak tanggal 9 Januari 2023 dan terakhir pada hari Sabtu (14/1), pukul 18.12 WIB, dengan magnitudo 1,9.
"Informasi dari PVMBG, titik gempa di antara Kawah Sileri dan Kawah Timbang, lokasinya diperkirakan di daerah Lagetan. Saat ini teman-teman dari PVMBG masih melakukan analisis terhadap Kawah Timbang hingga tiga atau lima hari ke depan," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, Kawah Timbang bukan merupakan destinasi wisata karena berada di lahan pertanian milik warga.
Menurut dia, masyarakat setempat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya peningkatan aktivitas Kawah Timbang meskipun mereka sudah memahami daerah-daerah yang berpotensi mengeluarkan gas beracun.
"Sampai saat ini masih ada aktivitas burung di sekitar Kawah Timbang, sehingga teman-teman PVMBG masih melakukan analisis," tegas Andri.
Dalam kesempatan terpisah, petugas Pos PGA Dieng Aziz Yuliawan mengatakan hingga saat ini aktivitas Gunung Dieng khususnya Kawah Sileri masih fluktuatif seperti kondisi saat PVMBG menaikkan statusnya dari Normal menjadi Waspada pada hari Jumat (13/1), pukul 23.00 WIB.
Oleh karena itu, kata dia, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1.000 meter dari bibir Kawah Sileri karena ada potensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material di kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan.
"Sementara untuk warga di sekitar Kawah Timbang diimbau untuk tidak menggali tanah karena berpotensi terpapar gas beracun yang berbahaya bagi kehidupan," jelasnya.
Menurut dia, PVMBG melalui Pos PGA Dieng hingga saat ini masih melakukan pemantauan khususnya di Kawah Sileri dan Kawah Timbang.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024