Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku kecewa dengan progres renovasi komplek Stadion Jatidiri, Kota Semarang, yang dinilai kurang bagus sehingga meminta pengelola dan pengawas melakukan berbagai perbaikan.

Hal tersebut disampaikan setelah Ganjar melakukan inspeksi mendadak pada berbagai titik di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat.

“Teman-teman yang mengerjakan kasihlah kualitas yang bagus. Kalau ada yang menekan dan minta-minta kasih tahu ke saya, agar tidak mengurangi kualitas. Penting jangan dicolong. Saya bilang seperti itu dulu tidak didengarkan maka dari tahun 2019, 2020, 2021,sekarang 2022, ternyata tiga tahun ini sudah rusak semua. Jadi ternyata kualitas pekerjaan kita ya seperti itu. Kalau buat saya itu menyedihkan,” kata Ganjar.

Saat melakukan sidak, Ganjar melihat beberapa bagian Stadion Jatidiri rusak seperti pada ornamen siluet gunungan wayang.

Orang nomor satu di Jateng itu menilai sejumlah pekerjaan awal di arena sepatu roda masih kurang maksimal termasuk pembangunan pedestrian di sekeliling Stadion Jatidiri yang masih banyak lubang, bahkan ada pohon yang disemen.

Selanjutnya Ganjar melihat pembangunan tribun untuk arena sepatu roda. Di sana Ganjar melihat sejumlah pekerjaan awal yang masih kurang maksimal. Begitu juga dengan pembangunan pedestrian di sekeliling Stadion Jatidiri yang masih banyak lubang bahkan ada pohon yang disemen.

“Sini lihat, kalau mengawasi yang benar, ini pasti tidak kamu awasi. Mas, pohon disemen seperti ini mas, sampeyan tidak mengawasi. Kalau saya pemilik, melihat bolong-bolong seperti ini tidak akan saya terima. Seperti ini kalau tidak diawasi maka jadinya nanti seperti ini. Taruhan sama saya. Ini kalau tidak diawasi dan diingatkan, kalau tidak diberesi nanti diserahkan seperti ini," tegas Ganjar kepada salah seorang pengawas renovasi.

Politikus PDIP itu juga menyayangkan sejumlah pekerjaan yang terkesan apa adanya itu dan tidak memerhatikan segi kualitas.

"Kalau seperti ini berarti kualitas pekerjaan kita rendah. Semua harus memberikan yang terbaik. Kualitas seperti ini, remuk seperti ini, kalau saya ya saya minta pulang. Apakah insinyur kita itu tidak mampu membuat bangunan yang presisi," tegasnya.

Dirinya kemudian mengingatkan agar seluruh pihak yang berwenang dalam proyek renovasi komplek Stadion Jatidiri bekerja secara profesional, baik pengelola, pengawas proyek, sampai kontraktor harus memberikan yang terbaik bagi masyarakat karena menggunakan uang rakyat.

"Maksudnya ini masih ada waktu, maka tidak cukup nangis, Bu. Kerja sekarang tidak bisa sedih nangis, (harus) bisa. Begitu, harus profesional, kalau tidak bisa ya tidak masuk kualifikasi, mengurusi yang lain saja. Jadi sebenarnya itu, minta tolong PUPR atau Bina Marga ikut bantu mengecek," katanya.(LHP)

Baca juga: Meski pertandingan ditunda, ribuan pendukung PSIS tetap datangi Stadion Jatidiri Semarang