Semarang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Semarang di Provinsi Jawa Tengah meminta para pedagang tidak menjajakan jajanan yang dicelupkan ke nitrogen cair, yang disebut "chiki ngebul", karena bisa membahayakan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa selain diminta untuk tidak lagi menjajakan jajanan tersebut, pedagang yang semasa pengawasan kedapatan menjual "chiki ngebul" juga diberi penjelasan mengenai bahaya mengonsumsi jajanan tersebut.
"Januari ini, kami bareng BPOM melakukan pengawasan 'chiki ngebul' ini di TTU (tempat-tempat umum). Ketemu di Semarang Zoo, satu pedagang," katanya.
"Namun, yang sampai membawa dampak negatif, alhamdulillah belum ada," kata Hakam.
Dia menyampaikan bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat "chiki ngebul" sebenarnya punya izin edar, hanya saja bahan-bahan itu tidak digunakan sesuai dengan peruntukannya.
"Sebetulnya bahan-bahan yang dipakai berizin. Karena pada saat dilakukan pengawasan, izin edarnya ada, ED-nya (expired date/tanggal kedaluwarsa) ada. Cuma pemanfaatannya yang kurang tepat," katanya.
Ia menyampaikan bahwa nitrogen cair dapat digunakan untuk keperluan medis, tetapi semestinya tidak boleh digunakan untuk pembuatan makanan.
"Jika untuk makanan, pasti bisa mengganggu saluran nafas. Kami hanya bertugas pengawasan, kami temukan mengandung ini, misalnya. Imbau, enggak boleh dijual," katanya.
Ia mengatakan bahwa Dinas Kesehatan juga menggerakkan petugas puskesmas untuk mengawasi penjualan jajan di sekolah-sekolah serta menyampaikan rekomendasi kepada instansi pemerintah terkait berdasarkan hasil pengawasan tersebut.
"Kepada Dinas Pendidikan, rekomendasi pasti kami berikan. Bahan ini kalau bisa jangan digunakan campuran makanan untuk anak dan remaja," katanya.
Jajanan "chiki ngebul" atau "nafas naga" sempat digemari karena memberikan sensasi dingin serta membuat asap keluar dari mulut dan hidung saat dikonsumsi.
Namun, konsumsi jajanan tersebut dilaporkan menimbulkan masalah seperti luka bakar, kerusakan organ, dan keracunan di beberapa daerah, termasuk Tasikmalaya, Ponorogo, dan Bekasi.
Baca juga: Puluhan siswa MI di Magelang diduga keracunan jajanan
Dinas Kesehatan Kota Semarang minta pedagang tidak jual "chiki ngebul"
Rabu, 25 Januari 2023 15:52 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024