Temanggung (ANTARA) - Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Kementerian Sosial (Kemensos), mengadakan kegiatan ceria bersama anak-anak Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Tjojonegoro Temanggung dalam memperingati Hari Down Syndrome Internasional 2023.

Kegiatan yang berlangsung di Aula SLBN Tjojonegoro Temanggung, Selasa, dihadiri sejumlah anak penyandang down syndrom didampingi oleh orang tua mereka.

Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung Iyan Kusmadiana menjelaskan kegiatan ini untuk mewujudkan inklusi sosial bagi orang dengan down syndrom dan menyadarkan masyarakat bahwa orang dengan down syndrom memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi aktif serta dilibatkan peran mereka di berbagai bidang kehidupan.

"Kami mengajak elemen masyarakat dari berbagai jenis profesi yang jarang bersentuhan dengan anak down syndrom untuk bersama berinteraksi secara dekat dengan aktivitas mewarnai, bermain, dan menyanyi bersama mereka," katanya.

Dalam kegiatan tersebut Sentra Terpadu Kartini Temanggung juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) berupa penambahan nutrisi dan peralatan sekolah.

"Ada juga kewirausahaan, kami berikan di beberapa tempat seperti kota Semarang, Kabupaten Temanggung, akan menyusul Wonosobo dan Pemalang, tentunya disesuaikan dengan kemampuan penerima manfaat yang sudah diassemen sebelumnya," kata Iyan.

Psikolog klinis Sentra Terpadu Kartini Temanggung Rika Nurhayati menjelaskan orang dengan down syndrom memiliki kelainan genetik yang disebut Trisomi 21.

"Kelainan bawaan lahir ini menyebabkan gangguan tumbuh kembang baik secara fisik dan mental dengan ciri-ciri yang khas," katanya.

Ia menuturkan orang dengan down syndrom memang memiliki tingkat kemampuan belajar yang lebih rendah dibandingkan dengan anak lainnya, namun tingkat ketidakmampuan dan hambatan pertumbuhan anak-anak dengan down syndrom ini juga berbeda satu dengan lainnya.

Menurut dia, peran keluarga dalam memberikan stimulus terhadap mereka sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang mereka. 

Baca juga: JNE Peduli donasikan kendaraan listrik pada guru SLB Batang