Semarang (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah mengajak kalangan mahasiswa menyisir konten hoaks yang beredar di masyarakat menjelang Pemilu 2024.

“Berita hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya masih bertebaran dan trennya akan semakin meningkat menjelang Pemilu 2024,” kata Kepala Diskominfo Provinsi Jateng Riena Retnaningrum di Semarang, Rabu.

Menurut dia, banyak terobosan yang dilakukan para calon dan pendukungnya untuk meraih dukungan massa menjelang Pemilu 2024, termasuk melalui berbagai media.

Selain itu, katanya, tren informasi hoaks diprediksi semakin bertebaran, khususnya melalui media sosial dan salah satu faktor yang mendukung penyebaran hoaks di masyarakat adalah rendahnya literasi digital.

“Rendahnya literasi digital membuat seseorang cenderung mempercayai informasi tanpa melakukan cek fakta dan verifikasi, serta membagikan informasi tanpa tahu kebenarannya,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengajak berbagai pihak mulai dari pemerintah, akademisi, komunitas, dan mahasiswa sebagai agen perubahan untuk memberikan perhatian dan turut berkontribusi dalam memerangi berita hoaks.

“Jadi harus kita pahami, perlunya meningkatkan literasi untuk melawan hoaks. Kami mendorong mahasiswa untuk aktif membantu memberikan informasi yang kredibel dan memberikan contoh bagaimana melakukan cek informasi dengan benar,” katanya.

Baca juga: Sukseskan Pemilu 2024, Pemprov Jateng perkuat sinergi lintas sektoral