Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendukung rencana pengusulan Kiai Haji R. Asnawi yang merupakan ulama kharismatik dan penggerak Nahdlatul Ulama dari Kudus sebagai pahlawan nasional.

"Semasa hidupnya juga berjasa cukup besar, tidak hanya di bidang pendidikan, melainkan beliau juga berjasa dalam melawan penjajah meskipun tidak sampai mengangkat senjata karena mampu mengobarkan semangat para santri dalam mengusir penjajah dari negeri ini," kata Bupati Kudus Hartopo usai membuka seminar "Pahlawan Nasional Menyongsong Gelar Kepahlawanan KHR Asnawi Kudus" di aula Pondok Pesantren Al Asnawiyah Bendan, Kudus, yang dihadiri
Sekretaris Fraksi PKB DPR RI Fathan Subchi, Sabtu.

Sebagai kepala daerah, Hartono menyatakan ikut bangga ketika nantinya ada warga asli Kudus yang mendapat gelar pahlawan nasional.

Menurut dia, persyaratan untuk mengusulkan Kiai Haji R. Asnawi sebagai pahlawan nasional bisa dipenuhi karena memiliki integritas dan berjasa kepada negara serta merupakan warga negara Indonesia.

"Tentunya ada prosedur yang harus dilalui dalam pengajuan sebagai pahlawan nasional karena nantinya juga ada tim pengkaji dan memverifikasi. Untuk itu, bukti dan saksi harus disiapkan," ujarnya.

Bupati menambahkan Pemkab Kudus siap memberikan dukungan agar usulan tersebut bisa berhasil sesuai harapan. Apabila disetujui, Kudus mempunyai tokoh ulama besar.

Sementara itu, M. Hafid Asnawi yang merupakan perwakilan dari keluarga Kiai Haji R. Asnawi berharap usulan mendapatkan gelar pahlawan nasional tersebut terkabul.

"Atas nama keluarga berterima kasih atas usulan ini. Keluarga pernah ada keinginan melalui jalur mandiri, namun mengetahui persyaratannya cukup banyak, akhirnya tidak jadi. Ternyata dari Fraksi PKB yang dalam pertemuan ini dihadiri Sekretaris Fraksi PKB DPR RI Fathan Subchi mengusulkan beberapa nama kiai, termasuk Kiai R. Asnawi," ujarnya.

Ketika usulan tersebut disetujui, kata dia, akan dijadikan sebagai pengingat, bukan untuk sekadar dibanggakan. Nantinya akan mengambil pelajaran dari perjuangan Kiai Asnawi yang begitu luar biasa.

"Walaupun tidak ada sejarah memegang senjata, tetapi ajarannya ke masyarakat menanamkan jiwa penentangan terhadap penjajah. Bahkan, berani mengharamkan berpakaian menyerupai penjajah Belanda," ujarnya.

Kalaupun tidak berhasil, kata Hafid, keluarga juga tidak kecewa karena beliau sudah menjadi pahlawan bagi umat Islam.

Baca juga: Pemkab Kudus usulkan tokoh Sedulur Sikep Samin Surosentiko sebagai pahlawan nasional