BI Tegal edukasi UMKM, manfaatkan digitalisasi pasarkan produk
Minggu, 9 April 2023 20:01 WIB
Manajer Operasional Kantor Perwakilan BI Tegal Enggar Estiko Handoko pada acara Sinergi Gerakan Edukasi Publik. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Pekalongan)
Pekalongan (ANTARA) - Bank Indonesia Tegal, Jawa Tengah, mengedukasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah mampu memanfaatkan digitalisasi sebagai sarana untuk memasarkan produk.
Manajer Operasional Kantor Perwakilan BI Tegal Enggar Estiko Handoko di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa, Bank Indonesia mengedukasi pelaku UMKM beradaptasi menggunakan pengembangan alat pembayaran quick response code Indonesian standard (QRIS) agar mereka naik kelas.
"Dengan terkoneksinya pelaku UMKM dalam menggunakan pembayaran QRIS maka akan langsung terkoneksi ke bank. Dengan membayar transaksi dengan QRIS, bisa menerima pembayaran uang nontunai baik dari dompet digital, m-banking, bahkan saat ini sumber dananya bisa membayar menggunakan kartu kredit dari mana saja," katanya.
Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, khususnya semenjak pandemi COVID-19 telah mendorong perilaku masyarakat berbelanja secara daring (online) sehingga platform perdagangan elektronik menjadi laris sebagai pilihan untuk bertransaksi.
Dia mengatakan digitalisasi usaha mikro kecil dan menengah terbukti menjadi kunci utama kemajuan bisnis dan pertumbuhan ekonomi.
Menurut dia, peningkatan transaksi digital di wilayah eks-Keresidenan Pekalongan dan Indonesia pada umumnya sudah sangat meningkat secara signifikan yaitu pada Januari 2023 tercatat sebanyak 20 persen.
Enggar Estiko Handoko berharap para pelaku usaha mikro kecil dan menengah semakin sadar bahwa digitalisasi sudah menjadi sebuah keniscayaan.
"Jadi, para pelaku UMKM mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman serta ilmu dan teknologi untuk mengikuti arus digitalisasi tersebut. Jika pelaku UMKM tidak mau mengubah ke digital maka mereka akan tertinggal dan tergerus zaman," katanya.
Ia menambahkan usaha mikro kecil dan menengah harus go digital agar bisa terus berkembang usahanya bahkan melakukan ekspor.
Manajer Operasional Kantor Perwakilan BI Tegal Enggar Estiko Handoko di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa, Bank Indonesia mengedukasi pelaku UMKM beradaptasi menggunakan pengembangan alat pembayaran quick response code Indonesian standard (QRIS) agar mereka naik kelas.
"Dengan terkoneksinya pelaku UMKM dalam menggunakan pembayaran QRIS maka akan langsung terkoneksi ke bank. Dengan membayar transaksi dengan QRIS, bisa menerima pembayaran uang nontunai baik dari dompet digital, m-banking, bahkan saat ini sumber dananya bisa membayar menggunakan kartu kredit dari mana saja," katanya.
Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, khususnya semenjak pandemi COVID-19 telah mendorong perilaku masyarakat berbelanja secara daring (online) sehingga platform perdagangan elektronik menjadi laris sebagai pilihan untuk bertransaksi.
Dia mengatakan digitalisasi usaha mikro kecil dan menengah terbukti menjadi kunci utama kemajuan bisnis dan pertumbuhan ekonomi.
Menurut dia, peningkatan transaksi digital di wilayah eks-Keresidenan Pekalongan dan Indonesia pada umumnya sudah sangat meningkat secara signifikan yaitu pada Januari 2023 tercatat sebanyak 20 persen.
Enggar Estiko Handoko berharap para pelaku usaha mikro kecil dan menengah semakin sadar bahwa digitalisasi sudah menjadi sebuah keniscayaan.
"Jadi, para pelaku UMKM mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman serta ilmu dan teknologi untuk mengikuti arus digitalisasi tersebut. Jika pelaku UMKM tidak mau mengubah ke digital maka mereka akan tertinggal dan tergerus zaman," katanya.
Ia menambahkan usaha mikro kecil dan menengah harus go digital agar bisa terus berkembang usahanya bahkan melakukan ekspor.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB