Semarang (ANTARA) - Sebanyak 11.476 orang berjoget bersama di sepanjang Jalan Pemuda, depan Balai Kota Semarang, Selasa, memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-476 Kota Semarang yang jatuh pada 2 Mei.

Dengan berpakaian merah, belasan ribu orang yang merupakan pegawai Pemerintah Kota Semarang menari Joget Semarangan memadati Jalan Pemuda, mulai dari Mal Paragon hingga Tugu Muda Semarang.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu beserta suami dan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkompinda) juga turut menari bersama dipandu oleh penari profesional di beberapa titik yang disiapkan.

Ita, sapaan akrab Hevearita itu, mengatakan seluruh jajaran Pemkot Semarang memang diminta berpartisipasi memeriahkan HUT Ke-476 Kota Semarang dengan berjoget bersama Joget Semarangan.

"Pada peringatan hari jadi Kota Semarang ini, memang saya meminta seluruh teman-teman di Pemkot Semarang. Ada 11.476 orang hadir yang semua berpakaian merah membara, memerahkan Jalan Pemuda Semarang," katanya.

Ia menyampaikan bahwa Kota Semarang juga mendapatkan kado istimewa pada HUT Semarang kali dengan meraih predikat kota berkinerja terbaik untuk kota se-Indonesia atau menempati peringkat pertama.

Dia mengakui penghargaan tersebut tentu saja tidak bisa dilepaskan dari kinerja seluruh jajaran pegawai organisasi perangkat dinas (OPD) Pemkot Semarang dan dukungan masyarakat.

"Ada pemecahan rekor MURI, yakni menari (joget) dan kemudian Pemkot Semarang juga ingin menggali budaya, baik kuliner maupun batik Semarangan. Untuk kuliner namanya nasi glewo," katanya.

Pemkot Semarang juga menyediakan 11.476 nasi glewo bagi masyarakat yang hadir pada perayaan HUT Ke-476 Kota Semarang di Balai Kota Semarang, sekaligus memecahkan rekor MURI.

"Bagaimana mengajak seluruh masyarakat dengan kekompakan bersama, namanya Joget Semarang. Habis nari kan laper, kemudian rame-rame makan nasi glewo di balai kota," katanya.

Ada lima rekor MURI yang diraih Kota Semarang dalam rangkaian peringatan HUT ke-476, yakni peserta joget Semarangan terbanyak, sajian nasi glewo terbanyak, masak serentak menu bayi dan balita, usaha pertanian perkotaan terbanyak, dan penciptaan motif batik Semarangan terbanyak.

Pada kesempatan itu, turut hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Grobogan Sri Sumarni, Bupati Semarang Ngesti Nugraha, serta perwakilan kepala daerah Kota Salatiga dan Kabupaten Kendal.