Terkait penutupan tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Satlantas Kabupaten Karanganyar.
Ia mengatakan rekayasa pengalihan lalu lintas juga sudah disiapkan agar pengendara motor bisa tetap ke Solo maupun sebaliknya. Untuk pengalihan arus yang akan dilakukan dari arah utara, yakni Purwodadi dan Sragen menuju Solo, pengendara bisa melalui Simpang Sekip Belok Kiri ke Jalan Kerinci-Jalan Bromo Raya-Jalan Jaya Wijaya-Jalan Gunung Slamet.
Sedangkan ke arah sebaliknya, pengendara bisa melewati Simpang Makam Bonoloyo-Jalan Bromo Raya-Jalan Kerinci-Jalan Solo-Purwodadi.
Selanjutnya, untuk kendaraan berat wajib masuk tol karena jalan alternatif tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan berbadan besar.
Sementara itu, Site Manager PT WIKA-BKY KSO Dendy Purbowo mengatakan penutupan jalan Solo-Purwodadi merupakan kelanjutan proyek tahap tiga.
Ia mengatakan saat ini proyek pembangunan rel layang sudah sampai di tahap 3.2 yakni pemasangan rangka baja jembatan rel layang bagian utara.
"Tahap 3.2 ini yang ada di sebelah utara, di jalan Solo-Purwodadi ini yang akan kami mulai sekarang. Kemudian penutupan yang terakhir itu 3.3 itu kami lakukan di bulan Juni," katanya.
Salah satu pengguna jalan Marlena berharap proyek segera rampung agar tidak terjadi kemacetan jangka panjang. Dengan adanya penutupan tersebut, mahasiswa Unisri asal Purwodadi ini akan melewati jalan alternatif.
"Ya agak terganggu karena jalan menjadi macet dan juga estimasi perjalanan menjadi lebih lambat. Semoga proyeknya dapat segera selesai," katanya.