Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang mengembangkan sejumlah destinasi wisata yang memfasilitasi sarana olahraga rekreasi (sport tourism), seiring dengan kontur alamnya yang mendukung, seperti Pantai Tirang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso, di Semarang, Senin, menyebutkan bahwa Pantai Tirang adalah salah satu destinasi yang memiliki spot cukup menantang bagi penghobi lari.

"Sebenarnya banyak destinasi atau spot yang menantang bagi penghobi lari di Kota Semarang, salah satunya Pantai Tirang. Apalagi, dengan suasananya asri dan pemandangan yang bagus bisa jadi nilai lebih," katanya.

Pantai Tirang adalah objek wisata pantai yang terletak di Desa Tambakrejo, Semarang, berdekatan dengan Bandara Internasional Ahmad Yani, dan bisa ditempuh hanya dalam beberapa menit dari pusat Kota Semarang.

"Karena punya potensi jalur trek lari yang cukup indah. Pemkot Semarang berencana mengembangkan Pantai Tirang, sebagai salah satu tempat atau 'venue' untuk olahraga rekreasi atau 'sport tourism'," kata Wing.

Selain Pantai Tirang, kata dia, ada beberapa spot wisata yang mendukung "sport tourism", seperti Hutan Wisata Tinjomoyo yang terletak di Kelurahan Tinjomoyo, Banyumanik Semarang.

"Hutan Tinjomoyo juga punya jalur trek lari yang cukup bagus dan indah seperti pantai tirang. Dari pintu masuk ke dalam, itu untuk rute 'runner' juga cocok untuk mendukung 'sport tourism'," terangnya.

Menurut dia, suasana alam yang masih asri dan cukup menantang biasanya banyak dicari penghobi lari lintas alam karena "sport tourism" memang menggabungkan antara kegiatan wisata dan olahraga.

"Sebenarnya spot untuk komunitas tersebut sudah ada di kawasan Hutan Wisata Tinjomoyo. Kami sudah siapkan 'jogging track', tapi selama ini belum dimanfaatkan dengan baik," jelasnya.

Wing menambahkan objek wisata Wadung Jatibarang di Gunungpati juga tidak kalah mendukung potensi "sport tourism" sehingga ke depannya akan dikembangkan untuk mendukung penggemar olahraga rekreasi.

"Nantinya Waduk Jatibarang akan dikembangkan dan dikemas juga untuk mendukung sport tourism. Kemudian kawasan wisata Sodong, Mijen, juga keren, banyak sekali untuk bisa dinikmati," katanya.

"Mereka bisa berkegiatan sesuai dengan hobinya namun juga sarana 'healing'. Wadah bertemu dengan sesama komunitas," jelasnya.

Disbudpar Kota Semarang berupaya menggandeng sejumlah komunitas, pelaku usaha wisata, dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) untuk mengembangkan olahraga rekreasi yang sudah menjadi gaya hidup masyarakat.

"Ke depan, kami akan gandeng komunitas, pelaku usaha, dan pokdarwis, terutama mereka punya 'venue' yang indah untuk saling mendukung. Kami akan 'support', kembangkan agar bisa mendukung pegiat 'sport tourism' dengan berbagai kegiatan," pungkasnya.