Semarang (ANTARA) - Keluarga Ahmad Arsyad Disky (17), penonton yang meninggal dunia saat pertunjukan JKT48 di di Mal Tentrem Semarang pada 11 Juli 2023 keberatan jika makam korban dibongkar untuk mengetahui penyebab kematian tersebut.

"Kami ikhlas, tidak ingin makam dibongkar. Dari kepolisian menyampaikan harus dibongkar untuk mengetahui penyebab kematian," kata kerabat keluarga Ahmad Arsyad Disky, Bayu Eriadi, di Semarang, Jumat.

Pada intinya, lanjut dia, keluarga sudah ikhlas dan meminta permasalahan tersebut ditutup saja.

Meski demikian, kata dia, keluarga masih menyisakan satu ganjalan tentang penyebab kematian Arsyad.

"Meninggalnya di mana. Di rumah sakit atau di mana, penyebabnya seperti apa, kan belum ketahuan," tambahnya.

Sebelumnya, Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Andika Oktavian, usai pertemuan, mengatakan, kepolisian memfasilitasi pihak Mal Tentrem untuk bertemu dengan keluarga korban.

"Pihak Tentrem sudah menjelaskan, kemudian keluarga tidak mempermasalahkan," katanya.

Meski pengelola Mal Tentrem sudah bertemu dengan keluarga Ahmad Arsyad Disky, kata dia, penyelidikan perkara kematian korban usai menonton pertunjukan JKT48 tersebut masih berjalan.

"Masih berjalan, susah ada 10 saksi yang diperiksa," tambahnya.

Ahmad Arsyad Disky dilaporkan pingsan saat pertunjukan grup JKT48 di Mal Tentrem Semarang, Jumat (11/7) petang.

Korban langsung mendapatkan pertolongan petugas saat jatuh pingsan di tengah-tengah pertunjukan itu.

Jenazah korban sendiri sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Baca juga: Pengelola Mal Tentrem Semarang datangi keluarga korban pertunjukan JKT48
Baca juga: Polisi dalami dugaan kapasitas berlebih pertunjukan JKT48 di Semarang
Baca juga: Polisi tegaskan pertunjukan JKT48 di Semarang belum kantongi izin