Solo (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyatakan akan me-regrouping sekolah yang minim jumlah siswanya agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif.
"Ya nanti kami regrouping," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat dikonfirmasi terkait sejumlah sekolah dasar yang kekurangan siswa di Solo, Senin.
Ia mengatakan nantinya usai dilakukan regrouping maka bangunan sekolah dasar yang tidak terpakai akan dijadikan sebagai SMA mengingat hingga saat ini Solo masih kekurangan SMA.
Meski demikian, dikatakannya, regrouping akan dilakukan secara bertahap, termasuk kemungkinan regrouping untuk SDN Tumenggungan.
"Coba nanti sama Disdik (Dinas Pendidikan Kota Surakarta)," katanya.
Sebelumnya, sejumlah sekolah memulai tahun ajaran dengan sedikit siswa baru, salah satunya SDN Tumenggungan Surakarta.
"Akhirnya anak kami satu," kata Kepala Sekolah SDN Tumenggungan Leily Maria
Ia mengatakan secara zonasi, sekolah tersebut memang jauh dari perkampungan sehingga memungkinkan sekolah yang berada di Kecamatan Banjarsari ini kesulitan memperoleh siswa baru dari jalur zonasi.
"Kami jauh dari perkampungan, bisa dilihat lingkungan sekitar kondisinya seperti apa," katanya.
Ia mengatakan sedikitnya jumlah siswa baru yang diterima oleh sekolah tersebut bukan pertama kali terjadi. Ia mengatakan tahun lalu jumlah siswa baru ada lima anak.