Sukoharjo, Jateng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berupaya mengantisipasi kekurangan air untuk kebutuhan warga di musim kemarau kali ini dengan memasok air bersih secara terjadwal.
"Droping air ini kan menyelesaikan sementara permasalahan yang ada," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo Ariyanto di Kabupaten Sukoharjo, Selasa.
Ia mengatakan ada tiga kecamatan yang terdampak paling berat akibat kekeringan kali ini, yakni Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, dan Kecamatan Tawangsari. Sedangkan jumlah warga yang terdampak sebanyak 8.002 orang.
Terkait dengan sumber air bersih ini, menurut dia sebetulnya tidak kering kerontang. Meski demikian, volume air yang keluar dari sumber air sangat kecil dan hanya dapat diambil 2-3 hari sekali.
"Jadi kurang, 2-3 hari sekali baru bisa diambil. Tiap daerah berbeda kondisinya," katanya.
Akibat kondisi tersebut, kata dia, air dari sumber hanya dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Sedangkan untuk kebutuhan air pada lahan pertanian tidak dapat tercukupi.
Terkait dengan penyaluran air bersih tersebut, dikatakannya, dilakukan secara bergiliran karena keterbatasan armada. Ia mengatakan ada dua armada dari PDAM dan dua lagi dari PMI.
"Satu armada paling 2-3 kali droping (setiap hari)," katanya.
Sementara itu, untuk solusi jangka panjang yakni memetakan daerah tangkapan air. Ia berharap masyarakat dapat menyadari hal tersebut.