Solo (ANTARA) -
Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RMS) Surakarta menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meliterasi mahasiswa terkait sektor keuangan menyusul polemik kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 yang diduga melibatkan pinjaman dalam jaringan atau "online" (pinjol).
Rektor Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta Prof Mudofir di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan selain menimba ilmu pengetahuan di kampus, para mahasiswa juga harus meningkatkan pemahamannya terhadap sektor keuangan.
Menurut dia, hal itu penting dilakukan untuk menunjang arah kehidupan yang sedang dijalani para mahasiswa.
"OJK telah hadir mewakili negara ketika misalkan kampus viral," katanya.
Menurut dia, OJK juga berupaya adil menyikapi polemik tersebut, salah satunya dengan memberikan edukasi kepada mahasiswa.
Ia juga mengapresiasi OJK yang sudah bersinergi dengan kampus dalam bidang literasi keuangan.
"Kami juga akan terbuka untuk menerima wawasan tentang keuangan dan sebagainya," katanya.
Sementara itu, pada kunjungannya ke UIN Raden Mas Said Surakarta, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi berupaya memberikan edukasi keuangan sekaligus memberikan dukungan pendampingan kepada para mahasiswa.
"Harapannya memberikan edukasi dan pendampingan kepada adik-adik mahasiswa agar memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang baik dan terhindar dari penipuan investasi atau aktivitas keuangan ilegal," katanya.
Selain itu, diharapkan para mahasiswa lebih bijak menggunakan produk jasa keuangan sehingga memberikan manfaat dan tidak menyusahkan generasi muda.
"Kejadian sebelumnya menjadi pembelajaran untuk kemudian mahasiswa dapat menyiapkan masa depan yang lebih baik," katanya.