Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan pendinginan lokasi bekas kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang membutuhkan waktu setidaknya seminggu.

"Prosesnya (pemadaman) luar biasa sehingga sampai jam 4 pagi (04.00 WIB) saya melihat tinggal titik-titik api kecil," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.

Meski sudah padam, kata dia, kemungkinan masih ada sisa bara api, yang jika tidak diantisipasi bisa menimbulkan kebakaran lagi, mengingat tumpukan sampah mengandung gas metana.

"Pasti masih ada bara-bara api. Tadi malam Pak Kepala Dinas Damkar (Pemadam Kebakaran) menyampaikan proses pendinginan kemungkinan sekitar satu minggu," katanya.

Karena itu Ita sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang untuk membuat tenda sehingga petugas Damkar yang berjaga bisa memanfaatkan untuk beristirahat serta membuat dapur umum.

Ita menyampaikan terima kasih kepada jajaran Damkar dan BPBD Kota Semarang yang telah cepat tanggap dalam menangani kebakaran di TPA Jatibarang.

Ia juga berterima kasih kepada kepala daerah di hinterland sekitar Kota Semarang, seperti Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Kendal, yang telah membantu mengirimkan armada.

"Kemarin begitu mendengar (kebakaran), saya datang, saya minta 10 armada dari Dinas Damkar. Kami telpon BUMN, saling bahu membahu sehingga semalam ada 19 mobil pemadam kebakaran, ditambah truk tangki dari berbagai instansi," katanya.

Sebelumnya kebakaran melanda kawasan TPA Jatibarang, Kota Semarang, pada Senin (18/9) siang, dengan titik api pertama kali muncul di bekas TPA, di bagian atas yang merembet ke bagian bawah.

Belum diketahui pemicu munculnya api di TPA yang sudah ditutup tersebut, namun angin kencang mengakibatkan api cepat merembet ke area di kawasan tumpukan sampah tersebut.