Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing dengan menanami tanaman pangan sebagai upaya mengatasi lonjakan harga bahan pokok.

“Hampir di setiap rumah itu memiliki halaman (pekarangan). Halaman rumah ini saya rasa perlu dimanfaatkan oleh masyarakat, kami mendorong masyarakat untuk bisa bercocok tanam," kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di Semarang, Senin.

Dirinya menyebut gejolak harga sejumlah komoditas pangan saat ini masih terjadi dan setidaknya ada lima bahan pokok yang harganya masih tinggi yakni beras medium, beras premium, cabai rawit, cabai merah, serta gula.

Menurut dia, lima komoditas tersebut menjadi perhatian Pemprov Jateng untuk distabilkan harganya dengan operasi pasar, gerakan pasar murah, dan menanam di pekarangan rumah.

Guna mendukung gerakan menanam di pekarangan rumah, Pemprov Jateng menyiapkan benih cabai untuk diberikan secara gratis kepada masyarakat.

Penyaluran benih cabai itu dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, bersama instansi terkait lainnya.

“Dari Dinas Pertanian dan Perkebunan sudah menyiapkan benih cabai sekitar 3.000 pack dan 1.000 polibag. Ini akan kami serahkan kepada masyarakat untuk dilakukan penanaman di masing-masing rumah. Tentunya dengan sasaran masyarakat tingkat bawah di tempat-tempat yang tadi inflasi dan IPH (Indeks Perkembangan Harga) tinggi,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, Pemprov Jateng juga mulai menyiapkan program-program pertanian menghadapi musim hujan.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada November-Desember 2023 sudah mulai masuk musim hujan sehingga petani diarahkan untuk mulai menyiapkan lahan untuk bercocok tanam seperti tanaman padi atau tanaman pangan lainnya dengan tujuan stok pangan ke depan terjaga.

Baca juga: Areal tanam cabai di Temanggung bertambah 3.000 hektare