UMP berkolaborasi dengan BI dan BRI gelar pasar malam
Sabtu, 24 Februari 2024 13:30 WIB
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Assoc Dr. Jebul Suroso (kanan) memerhatikan salah seorang warga yang hendak memindai QRIS sebanyak lima kali masing-masing sebesar Rp1 untuk membayar beras sebanyak 1 kilogram dalam kegiatan Pasar Malam BRI di Kampus I UMP, Kabupaten Banyumas, Jumat (23/2/2024) malam. ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Purwokerto menggelar kegiatan Pasar Malam BRI, 23-25 Februari 2024.
Pasar malam yang digelar di sekitar bundaran air mancur Kampus I UMP, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dibuka secara resmi oleh Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso didampingi Deputi Kepala KPw BI Purwokerto Mursidi, perwakilan BRI Cabang Purwokerto, dan sejumlah pejabat perguruan tingi Muhammadiyah tersebut pada Jumat (23/2) malam.
Dalam keterangannya, Rektor UMP Assoc Prof Jebul Suroso mengharapkan kegiatan pasar malam tersebut dapat mendinginkan suasana dan ketegangan masyarakat pascamomentum Pemilu 2024.
"Kampus itu juga harus bisa menjadi pendingin. Dunia itu dinamis bergerak tapi juga adem, rileks. Kemarin 'kan kita baru melewati momentum yang penuh dinamika 'kan, pemilu, mungkin stres, nah ini saatnya untuk rileks di kampus wisata UMP," katanya.
Menurut dia, kegiatan pasar malam tersebut tidak semata-mata menyajikan hiburan dan menjajakan produk-produk UMKM binaan UMP maupun BRI, juga menyediakan beras yang dijual dengan harga murah.
Baca juga: Dosen PGSD UMP laksanakan program pengabdian masyarakat di Malaysia
Ia mengakui jika hingga saat ini, harga beras di pasaran terus bergejolak dan cenderung tinggi, sehingga hal itu menjadi isu nasional.
"Bahwa beras langka dan harga tinggi. Sebenarnya berkah bagi petani kalau bisa memandang itu, cuma kita merespons sedikit dari kita, kita coba bagikan melalui penjualan," katanya.
Akan tetapi, kata dia, pembelian beras murah tersebut harus dilakukan oleh konsumen secara nontunai.
Dalam hal ini, lanjut dia, pihaknya bekerja sama dengan BI dan BRI untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan transaksi nontunai.
"Dengan cashless (nontunai) itu harga kita setting jauh lebih murah. Dengan lima kali klik QRIS, Rp1 kali lima, bisa mendapatkan beras 1 kilogram yang sekarang harganya di atas Rp17.000," jelasnya.
Terkait dengan pelibatan UMKM dalam kegiatan pasar malam tersebut, Rektor mengatakan nal itu memperkuat tagline dan semangat UMP untuk memfasilitasi para pelaku UMKM.
Baca juga: Mahasiswa UMP berikan kontribusi pendidikan di Kuala Lumpur
Baca juga: Fakultas Ilmu Kesehatan UMP dalami peran bidan dalam pencegahan penyakit ginjal
Baca juga: LDC UMP sukses menggelar English Fest 2024
Pasar malam yang digelar di sekitar bundaran air mancur Kampus I UMP, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dibuka secara resmi oleh Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso didampingi Deputi Kepala KPw BI Purwokerto Mursidi, perwakilan BRI Cabang Purwokerto, dan sejumlah pejabat perguruan tingi Muhammadiyah tersebut pada Jumat (23/2) malam.
Dalam keterangannya, Rektor UMP Assoc Prof Jebul Suroso mengharapkan kegiatan pasar malam tersebut dapat mendinginkan suasana dan ketegangan masyarakat pascamomentum Pemilu 2024.
"Kampus itu juga harus bisa menjadi pendingin. Dunia itu dinamis bergerak tapi juga adem, rileks. Kemarin 'kan kita baru melewati momentum yang penuh dinamika 'kan, pemilu, mungkin stres, nah ini saatnya untuk rileks di kampus wisata UMP," katanya.
Menurut dia, kegiatan pasar malam tersebut tidak semata-mata menyajikan hiburan dan menjajakan produk-produk UMKM binaan UMP maupun BRI, juga menyediakan beras yang dijual dengan harga murah.
Baca juga: Dosen PGSD UMP laksanakan program pengabdian masyarakat di Malaysia
Ia mengakui jika hingga saat ini, harga beras di pasaran terus bergejolak dan cenderung tinggi, sehingga hal itu menjadi isu nasional.
"Bahwa beras langka dan harga tinggi. Sebenarnya berkah bagi petani kalau bisa memandang itu, cuma kita merespons sedikit dari kita, kita coba bagikan melalui penjualan," katanya.
Akan tetapi, kata dia, pembelian beras murah tersebut harus dilakukan oleh konsumen secara nontunai.
Dalam hal ini, lanjut dia, pihaknya bekerja sama dengan BI dan BRI untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan transaksi nontunai.
"Dengan cashless (nontunai) itu harga kita setting jauh lebih murah. Dengan lima kali klik QRIS, Rp1 kali lima, bisa mendapatkan beras 1 kilogram yang sekarang harganya di atas Rp17.000," jelasnya.
Terkait dengan pelibatan UMKM dalam kegiatan pasar malam tersebut, Rektor mengatakan nal itu memperkuat tagline dan semangat UMP untuk memfasilitasi para pelaku UMKM.
Baca juga: Mahasiswa UMP berikan kontribusi pendidikan di Kuala Lumpur
Baca juga: Fakultas Ilmu Kesehatan UMP dalami peran bidan dalam pencegahan penyakit ginjal
Baca juga: LDC UMP sukses menggelar English Fest 2024
Pewarta : KSM/Sumarwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
SMK Muhammadiyah 1 Prambanan dan PLN Icon Plus Jateng teken MoU Kelas Industri
14 November 2024 8:53 WIB
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB
Edukasi dasar jurnalistik ANTARA sasar lima Universitas di Kalimantan Barat
09 September 2024 16:17 WIB