Pemkab Kudus segera lakukan perbaikan atap ruang kelas SD yang ambrol
Rabu, 28 Februari 2024 16:06 WIB
Penjabat Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie didampingi Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada meninjau ruang kelas ambrol di SDN 6 Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Rabu (28/2/2024). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Kudus.)
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjanjikan perbaikan secepatnya terhadap atap ruang kelas SD Negeri 6 Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, yang ambrol pada Minggu (25/2) sore.
"Perbaikan segera dilakukan pada akhir Maret 2024. Kami menyiapkan dana Rp200 juta untuk memperbaiki atap dan menggantinya dengan baja ringan agar lebih kokoh. Perbaikan diperkirakan berlangsung selama dua bulan," kata Penjabat Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie di Kudus, Rabu.
Ia mengungkapkan hasil peninjauan di SDN 6 Hadipolo hari ini, ada tiga ruang kelas yang tidak bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran karena atapnya ambrol, di antaranya kelas 1, 2, dan 3.
Dari ketiga kelas tersebut, kata dia, terdapat 65 anak yang terdampak, meliputi kelas 1 ada 19 siswa, kelas 2 dan 3, masing-masing 23 siswa.
Untuk sementara, kegiatan belajar mengajar ketiga kelas memanfaatkan perpustakaan, ruang guru, dan mushalla.
"Kami mengapresiasi semangat siswa yang masih mengikuti pembelajaran dengan baik, meskipun ruang kelasnya tidak bisa digunakan untuk sementara," ujarnya.
Siswa yang belajar di perpustakaan dan mushalla harus belajar di lantai, tanpa meja dan kursi. Oleh karena itu, Pemkab Kudus akan menyiapkan meja kecil agar siswa lebih nyaman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
"Kalau siswa di ruang guru masih ada meja dan kursi kayak di ruang kelas, tetapi yang belajar di perpustakaan dan mushalla harus menulis dengan membungkuk. Nanti biar disiapkan meja kecil," katanya.
Guna mencegah kejadian serupa di sekolah lain, dia meminta kepala Disdikpora Kudus mengecek kondisi fisik bangunan sekolah yang terdata rusak berat. Setelah dipastikan, segera mengajukan dana perbaikan pada APBD Perubahan atau APBD 2025.
"Kami punya data sekolah dengan kategori rusak berat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Tapi harus dipastikan secara faktual. Kalau sudah, nanti akan kami ajukan perbaikan di APBD Perubahan atau APBD 2025," ujarnya.
Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada menjelaskan perbaikan tiga kelas di SDN 6 Hadipolo masuk tahap perencanaan dan diperbaiki sekitar akhir Maret, sedangkan anggarannya pada 2024 untuk rehab 108 SD sekitar Rp19,8 miliar yang bersumber dari APBD Kudus dan DAK sebesar Rp5,3 miliar untuk rehab tujuh SD.
Selain itu, alokasi APBD untuk rehab 12 SMP sebesar Rp2,8 miliar dan DAK untuk perbaikan tujuh SMP senilai Rp2,7 miliar.
"Rehab SD dan SMP sudah kami alokasikan dari APBD dan DAK. Sementara perbaikan SDN 6 Hadipolo segera kami lakukan," ujarnya.
Baca juga: Perbaikan plafon SD ambrol timpa siswa dianggarkan Rp200 juta
"Perbaikan segera dilakukan pada akhir Maret 2024. Kami menyiapkan dana Rp200 juta untuk memperbaiki atap dan menggantinya dengan baja ringan agar lebih kokoh. Perbaikan diperkirakan berlangsung selama dua bulan," kata Penjabat Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie di Kudus, Rabu.
Ia mengungkapkan hasil peninjauan di SDN 6 Hadipolo hari ini, ada tiga ruang kelas yang tidak bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran karena atapnya ambrol, di antaranya kelas 1, 2, dan 3.
Dari ketiga kelas tersebut, kata dia, terdapat 65 anak yang terdampak, meliputi kelas 1 ada 19 siswa, kelas 2 dan 3, masing-masing 23 siswa.
Untuk sementara, kegiatan belajar mengajar ketiga kelas memanfaatkan perpustakaan, ruang guru, dan mushalla.
"Kami mengapresiasi semangat siswa yang masih mengikuti pembelajaran dengan baik, meskipun ruang kelasnya tidak bisa digunakan untuk sementara," ujarnya.
Siswa yang belajar di perpustakaan dan mushalla harus belajar di lantai, tanpa meja dan kursi. Oleh karena itu, Pemkab Kudus akan menyiapkan meja kecil agar siswa lebih nyaman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
"Kalau siswa di ruang guru masih ada meja dan kursi kayak di ruang kelas, tetapi yang belajar di perpustakaan dan mushalla harus menulis dengan membungkuk. Nanti biar disiapkan meja kecil," katanya.
Guna mencegah kejadian serupa di sekolah lain, dia meminta kepala Disdikpora Kudus mengecek kondisi fisik bangunan sekolah yang terdata rusak berat. Setelah dipastikan, segera mengajukan dana perbaikan pada APBD Perubahan atau APBD 2025.
"Kami punya data sekolah dengan kategori rusak berat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Tapi harus dipastikan secara faktual. Kalau sudah, nanti akan kami ajukan perbaikan di APBD Perubahan atau APBD 2025," ujarnya.
Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada menjelaskan perbaikan tiga kelas di SDN 6 Hadipolo masuk tahap perencanaan dan diperbaiki sekitar akhir Maret, sedangkan anggarannya pada 2024 untuk rehab 108 SD sekitar Rp19,8 miliar yang bersumber dari APBD Kudus dan DAK sebesar Rp5,3 miliar untuk rehab tujuh SD.
Selain itu, alokasi APBD untuk rehab 12 SMP sebesar Rp2,8 miliar dan DAK untuk perbaikan tujuh SMP senilai Rp2,7 miliar.
"Rehab SD dan SMP sudah kami alokasikan dari APBD dan DAK. Sementara perbaikan SDN 6 Hadipolo segera kami lakukan," ujarnya.
Baca juga: Perbaikan plafon SD ambrol timpa siswa dianggarkan Rp200 juta
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
PLN Icon Plus hadir di Forum Lokal Stakeholder Consultation (LSC) PT AST
23 September 2024 14:46 WIB